Tosari, Pasuruan (Antara Jatim) - Pebalap asal Spanyol Jose Vicente Toribio Alcolea merebut "yellow jersey" dan mengambil alih pimpinan lomba "Polygon Tour de East Java 2013" dari tangan pebalap Malaysia Anuar Manan, setelah memenangi etape kedua, Kamis. Toribio yang tergabung di tim Ukyo Jepang menaklukkan rute dari Sidoarjo menuju Pendopo Agung, Tosari, Pasuruan, berjarak 84,6 kilometer, dengan catatan waktu 2 jam 49 menit 20 detik, mengungguli Hari Fitrianto (CCN Brunei Darussalam) yang berada di posisi kedua dan tertinggal 1 menit 40 detik. Peringkat ketiga ditempati pebalap dari tim Synergy Baku Cycling Project Azerbaijan, David Clarke, yang terpaut 2 menit di belakang Toribio. Sementara pemenang etape pertama, Anuar Manan, tercecer di barisan belakang dengan selisih waktu cukup jauh sehingga harus merelakan jaket kuning diambil alih oleh Toribio, yang pada etape sebelumnya finis di posisi ke-9. Dalam klasemen umum individu, Jose Vicente Toribio Alcolea berada di peringkat pertama dengan membukukan total waktu 7 jam 04 menit 55 detik, diikuti Hari Fitrianto terpaut 1 menit 44 detik dan David Clarke dengan tertinggal 2 menit 09 detik. Selain itu, Toribio juga mengukuhkan diri sebagai raja tanjakan dan berhak merebut "brown jersey" (jaket coklat) yang pada etape sebelumnya dikuasi pebalap timnas Taiwan, Feng Chun Kai. "Saya senang bisa menjuarai etape ini, meskipun pada lima kilometer menjelang finis kecepatan saya sedikit menurun. Tapi, saya terus berusaha berada di depan hingga finis," kata Toribio usai perlombaan. Balapan etape kedua yang diikuti sebanyak 60 pebalap, berlangsung sengit sejak "real start" di Jalan Raya Porong. Sejumlah pebalap melepaskan diri dari rombongan untuk mengambil satu titik "intermediate sprint" di kilometer 11. Pebalap dari tim OCBC Singapura, Loh Sea Keong, berhasil menjadi yang tercepat saat beradu sprint dengan Ivan Sivash (Timnas Kazakhstan) dan Kazuhiro Mori (Aisan Racing Jepang). Adu kekuatan fisik mulai terjadi pada 30 kilometer menjelang finis, karena rute mulai menanjak menuju Pendopo Agung, Tosari, yang masuk kawasan wisata Gunung Bromo dengan ketinggian 1.923 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Tiga pebalap berkarakter "climber", yakni Toribio Alcalae, Hari Fitrianto, dan David Clarke adalah beberapa di antara pebalap yang berada di rombongan terdepan. Toribio Alcalea akhirnya mampu melepaskan diri dan melaju sendirian di depan hingga meninggalkan pesaingnya dengan selisih waktu di atas dua menit. Posisi itu terus dipertahankan hingga menyentuh garis finis, disusul mantan pebalap Timnas SEA Games 2011 Hari Fitrianto dan David Clarke. "Sebenarnya saya sudah sangat hafal dengan rute etape kedua, tetapi Toribio terlalu kuat untuk dikejar," kata Hari Fitrianto, yang asli kelahiran Probolinggo, Jatim. Dengan selisih waktu 1 menit 40 detik, Hari Fitrianto mengakui peluangnya untuk mengejar Toribio Alcalea pada balapan etape terakhir Sidoarjo-Pacet, Mojokerto sejauh 79 kilometer, Jumat (6/9), sangat berat, karena rute lomba juga melewati tanjakan. Sementara untuk kategori tim, Ukyo Jepang belum tergoyahkan di puncak klasemen dengan mengoleksi total waktu 21 jam 22 menit 32 detik, unggul jauh dari Aisan Racing Jepang di peringkat yang terpaut 16 menit 22 detik. Dengan satu etape tersisa dan selisih waktu yang sangat jauh, Ukyo Jepang yang baru pertama kali mengikuti balapan TdEJ, hampir dipastikan tampil sebagai juara. Begitu juga dengan pebalapnya Jose Vicente Toribio Alcalea yang kini menjadi pimpinan lomba. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013