Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen Honda Surabaya Center khawatir krisis ekonomi pada tahun 1998 dan 2008 akan terulang sehingga bisa mengancam tingkat penjualannya apabila pemerintah tidak segera mengambil kebijakan sebagai solusi alternatif karena pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurut Direktur Honda Surabaya Center (HSC), Rudy Surjanto, saat ini hal yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengembalikan kondisi perekonomian menjadi kondusif. "Jika dulu pemerintah meminta masyarakat untuk menghemat dananya, sekarang justru konsumen diharapkan dapat belanja. Untuk itu, kini waktu yang tepat membeli segala produk termasuk mobil dari sejumlah merek maupun barang elektronik," ujarnya, pada pemaparan kinerja penjualannya, di Surabaya, Rabu. Idealnya, menurut dia, pemerintah dapat mengembalikan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di level Rp10.000 dibandingkan pada hari ini masih berada di tingkat Rp12.000 per dolar AS. "Padahal, Agustus lalu rupiah mencapai Rp9.800-Rp10.000 per dolar AS dan dalam waktu hampir sebulan sudah menyentuh Rp12.000 per dolar AS," katanya. Untuk mengantisipasi kian memburuknya kondisi ekonomi, tambah dia, pihaknya siap melakukan penyesuaian harga sekitar di bawah lima persen dibandingkan harga mobil pada kondisi normal. "Dampak pelemahan rupiah terhadap dolar AS berimbas kepada dunia otomotif. Apalagi, semua bahan baku mobil impor dan pembayarannya dilakukan dengan mata uang dolar AS," katanya. Walau demikian, sebut dia, penjualan mobilnya di mampu mencatatkan angka terbaik di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara. Pada bulan Agustus 2013, kinerja penjualannya mencapai 7.175 unit. "Jumlah tersebut meningkat 62 persen dibandingkan penjualan periode tahun lalu sebesar 4.417 unit," katanya. Akan tetapi, lanjut dia, bila dibandingkan dengan penjualan selama Juli lalu maka pencapaiannya pada bulan Agustus justru turun 40 persen. Walau begitu, pihaknya optimistis target penjualan sampai akhir tahun 2013 sebanyak 12.350 unit dapat terealisasi. "Penyebabnya, kami hanya perlu memaksimalkan penjualan pada bulan September hingga Desember. Bahkan akan terdorong pelaksanaan sejumlah pameran skala nasional maupun internasional di Tanah Air dan masih terjangkaunya harga jual mobil yang memakai ketentuan lama," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013