Surabaya (Antara Jatim) - Produsen berbagai alat elektronik Sanken optimistis pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tak mempengaruhi produksi barang karena permintaan di pasar domestik masih kuat. "Pada kondisi yang tak pasti seperti sekarang, kami justru tetap memproduksi barang elektronik baru," kata "Marketing Director" PT Sanken Argadwija, Teddy Tjan, ditemui di Surabaya, Jumat. Salah satunya, lanjutnya, Sanken mengenalkan produk "rice cooker" dengan tipe terbaru kepada masyarakat Indonesia. Keoptimisan tersebut karena potensi pasar "rice cooker" secara nasional sangat besar. "Kebutuhan perangkat itu di Indonesia mencapai sekitar 25 juta unit per tahun," ujarnya. Jumlah tersebut, kata dia, disebabkan kian tingginya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap alat pemasak nasi yang higienis dan mengutamakan faktor kesehatan. Bahkan, diciptakan dengan inovasi yang sesuai permintaan pasar misalnya dari segi model dan warna. "Kini, konsumen di Tanah Air semakin pintar dalam memilih alat memasak nasi. Khususnya yang berbahan stainless steel karena dinilai paling higienis," katanya. Dengan teknologi itu, kata dia, kehadiran pemasak nasi tipe "Super Com" dapat menyumbang 10 persen terhadap total penjualan. Bahkan, pihaknya berharap angka penjualan perusahaan kian meningkat. "Kini kami menyediakan Super Com SJ-2300, SJ-2800R, dan SJ-2060 SP. Produk pemasak nasi terbaru kami ini diberlakukan pada kisaran Rp350 ribu hingga Rp450 ribu per unit," katanya. Ia optimistis , perangkat tersebut dapat menjadi produk yang paling diminati. Apalagi, menggunakan panci berbahan anti karat sehingga menjamin masakan lebih sehat dan multifungsi seperti menanak nasi, menghangatkan, mengukus, menggoreng, menumis, memasak sayur, dan bubur. "Daya tampung penanak nasi kami ada beragam pilihan mulai satu liter, 1,2 liter, hingga 1,8 liter," katanya. Dari sisi energi, lanjut dia, beban daya listrik yang diusung produk itu berkisar antara 300-350 watt untuk menanak nasi. Namun, jika digunakan untuk menghangatkan cukup membutuhkan daya 30-40 watt. "Perangkat ini mampu menghemat listrik karena menggunakan teknologi penghangat tiga dimensi baik dari atas, samping, maupun bawah," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013