Washington (Antara/AFP) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa menarik bantuan AS dari Mesir tidak akan mengubah perilaku rezim militer di negara itu. Pernyataan itu disampaikan Obama dalam wawancara yang disiarkan jaringan televisi CNN pada Jumat, menyusul rencana peninjauan ulang paket bantuan tersebut setelah penggulingan mantan Presiden Mohamed Moursi. "Hal yang saya khawatirkan adalah bantuan tersebut mungkin tidak akan berpengaruh terhadap sikap pemerintah sementara," kata Obama. "Tetapi saya rasa apa yang menjadi perhatian sebagian warga AS adalah kita harus sangat hati-hati terhadap bantuan yang mungkin saja bertentangan dengan nilai dan idealisme bangsa," katanya. Obama menjelaskan dirinya kini tengah meninjau ulang hubungan dengan Mesir secara keseluruhan. Amerika Serikat memberikan bantuan militer senilai 1,3 miliar dolar AS setiap tahunnya bersama ratusan juta dolar bantuan untuk pembangunan dan ekonomi. Tetapi Obama mengatakan bahwa setelah apa yang terjadi di Mesir tentu saja Washington tidak akan melakukan hal yang sama terhadap Kairo. Dia juga membela langkah yang ditempuh pemerintah AS dalam merespon kudeta Mesir pada Juli lalu. Obama mengatakan Washington telah melakukan berbagai upaya untuk meyakinkan rezim militer agar mau melakukan rekonsiliasi, tetapi upaya itu tidak berhasil. Sebagai imbalan dari bantuan terhadap Mesir selama 20 tahun, Washington mendapat akses prioritas terhadap Terusan Suez dan kerja sama anti-teroris. Para pendukung mantan Presiden Mohammad Moursi akan melakukan demonstrasi dan rencana tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan bentrokan berdarah yang baru dengan pihak keamanan. Para demonstran ingin menunjukkan bahwa mereka masih dapat menguasai jalanan satu minggu setelah ratusan temannya ditembak mati dan pemimpinnya di penjara. Sebelumnya, masyarakat Mesir pernah mengalami kerusuhan sipil terburuk dalam sejarah setelah mereka setelah pihak militer secara paksa menurunkan Mohammad Moursi dari jabatannya. Moursi sampai saat ini masih dipenjara, sedangkan mantan otokrat Husni Mubarak--yang digulingkan dalam arus pro-demokrasi pada 2011 -- dilaporkan telah bebas dari penjara pada Kamis. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013