Bandarlampung (Antara) - Kerugian BRI Rawajitu, Kabupaten Mesuji, masih diaudit, meski Polda Lampung telah menyebutkan mencapai Rp6,75 miliar dan menetapkan Kepala Unit BRI tersebut, Syahrudin Yandri Lingga (48), sebagai otak perampokannya. "Kami masih melakukan audit BRI Rawajitu, Provinsi Lampung, untuk memastikan kerugian yang dialami," kata Pimpinan Wilayah BRI Palembang, Budi Satria, saat dihubungi dari Bandarlampung, Kamis. Dia mengatakan, audit untuk memastikan apakah stok kas yang ada di BRI Rawajitu mencapai Rp7,2 miliar atau Rp6,75 miliar. "Minimal uang kas yang ada di Unit BRI Rawajitu yakni Rp100 juta. Jika permintaan nasabah meningkat untuk peminjaman, bisa dilakukan penambahan. Penambahan kas biasanya terjadi saat musim tanam, karena di wilayah itu nasabah banyak dari kalangan petani," katanya. Pihaknya sangat mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang langsung bisa mengungkap pelaku perampokan. Terkait perampokan Bank BRI yang diotaki oleh pimpinan unit bank itu sendiri, pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat lagi. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013