Bojonegoro,19/8 (Antara) - Jajaran Kepolisian Resor Bojonegoro, Jatim, menginstrusikan seluruh jajaran polsek di wilayah itu meningkatkan sistem keamanan di kantornya masing-masing, termasuk meningkatkan kewaspadaan sewaktu bertugas di lapangan. "Kami sudah menginstruksikan jajaran polsek juga polres meningkatkan sistem keamanan di kantornya masing-masing, dengan cara mencermati setiap tamu yang datang," kata Kabag Operasi Polres Bojonegoro Kompol Agus Wahono, Senin. Ia menyatakan hal itu menanggapi adanya dua polisi, yaitu Aiptu Kus Hendratna dan Bripka Maulana yang tewas ditembak pelaku tak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang, Jumat (16/8). Begitu pula, katanya, jajarannya juga sudah diinstruksikan agar lebih waspada sewaktu bertugas di lapangan untuk mengantisipasi memperoleh serangan musuh yang tidak dikenal. "Tapi tidak harus semua polisi yang bertugas membawa senjata api. Kami melihat kondisi keamanan di Bojonegoro masih kondusif, termasuk bahaya yang kemungkinan mengancam polisi," katanya. Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Rakhmad Setyadi menjelaskan polisi menjadi target sasaran musuh tidak dikenal sudah berlangsung sekitar 2-3 tahun yang disebabkan keberhasilan polisi mengungkap kasus terorisme di Tanah Air. Ditanya kemungkinan serangan orang tidak dikenal terjadi di daerahnya, menurut dia, semuanya sudah menjadi resiko atau bagian pekerjaan. Ia mencontohkan, banyak polisi yang sedang bertugas di jalan raya meninggal dunia karena ditabrak pengendara kendaraan bermotor. "Yang jelas kemungkinan polisi menjadi sasaran musuh tidak dikenal sudah kami sadari. Karena itu merupakan salah satu resiko dalam bertugas," ujarnya. Ia mencontohkan, dirinya sewaktu bertugas di Jakarta pernah akan dikeroyok warga di lingkungan lokasi kediaman target yang ditangkap karena kasus kriminal. "Bagi kami yang penting niat. Hal ini sering saya sampaikan kepada anggota agar dalam bertugas benar-benar ikhlas," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013