Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 3.775 rumah tangga sangat miskin (RTSM) dari 118.354 RTSM di Bojonegoro,Jatim, sampai Senin, belum mengambil bantuan langsung sementara masyarakat(BLSM) karena berbagai alasan.
Kepala Kantor Pos Bojonegoro Edi Sutowo,Senin, mengatakan, RTSM masih tetap bisa mengambil BLSM yang besarnya Rp300 ribu/dua bulan di Kantor Pos,meskipun jadwal pengambilan BLSM sudah berakhir sejak 16 Juli.
"RTSM yang belum sempat mengambil BLSM sesuai jadwal tetap kita layani," katanya,menegaskan.
Bahkan, katanya, pihaknya juga masih mendistribusikan BLSM ke sejumlah desa yang pada waktu jadwal pelaksanaan tidak ada yang datang.
"Warga yang tidak datang mengambil BLSM sesuai jadwal bukan menolak. Tapi karena ada kesalahan petugas dalam memberikan informasi jadwal pengambilan BLSM kepada masyarakat," jelasnya.
Sesuai data, besarnya BLSM yang sudah diambil sebanyak 114.579 RTSM (96,81 persen) mencapai Rp34,5miliar."Uang BLSM yang belum diambil hanya tersisa sekitar Rp1 miliar,"ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya masih menunggu rampungnya proses verifikasi yang dilakukan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) bekerja sama dengan jajaran desa mengenai pemutakhiran penerima kartu pengendali sosial (KPS).
Verifikasi KPS itu, lanjutnya, sebagai usaha untuk melakukan pendataan kemungkinan RTSM yang belum mengambil BLSM masuk warga kaya.
Selain itu, lanjutnya,juga melakukan proses verifikasi mengenai RTSM yang tidak diketahui alamatnya atau meninggal dunia tanpa ada ahli warisnya.
Dengan demikian, katanya, warga penerima BLSM yang kaya, pindah tempat atau mati itu diganti dengan nama baru warga yang miskin, tapi tidak terdaftar sebagai penerima BLSM.
"Meskipun nanti sudah ada verifikasi dari TKSK tetap pencairan BLSM menunggu keputusan Kementerian Sosial yang akan menerbitkan KPS bagi RTSM pengganti," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adie Witjaksono menjelaskan sebanyak 28 TKSK akan dikumpulkan untuk melakukan verifikasi pemutakhiran KPS,Selasa (23/7).
"Kalau saat ini jumlah RTSM yang harus diganti berapa saya kurang tahu," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013