Kediri (Antara Jatim) - Orang tua bayi kembar siam yang lahir di RSUD Gambiran, Kediri, Jawa Timur, mengaku tidak mempunyai kartu jaminan baik jaminan kesehatan masyarakat (Jampersal) maupun jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). "Saya belum punya. Kalau melahirkan ini menggunakan Jampersal (jaminan persalinan), tapi istri saya operasi sesar," kata Imam Sayuti, ayah dari bayi itu ditemui di RSUD Gambiran Kediri, Senin. Ia mengaku resah dengan biaya yang harus dikeluarkan tersebut. Pekerjaannya yang hanya sebagai buruh serabutan, membuatnya tidak mempunyai persiapan maksimal. Padahal, dulu ia memprediksi istrinya akan melahirkan secara normal, nyatanya istrinya harus menjalani operasi sesar. Kondisi anaknya juga butuh perhatian serius, karena mengalami dempet perut. Ia mengaku, sebenarnya sudah mengetahui jika istrinya mengandung anak kembar sejak umur kandungan istrinya tujuh bulan. Hal itu ia ketahui dari bidan di desanya, Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. "Istri rutin periksa kandungan. Saya juga tahu jika istri hamil anak kembar, tapi baru tahu jika kembar siam setelah istri melahirkan," katanya. Imam terlihat cukup terpukul dengan kelahiran anak keduanya itu. Ia juga mengatakan, istrinya mengetahui jika melahirkan anak kembar, tapi belum dipertemukan dengan anaknya karena menunggu kondisinya pulih pascaoperasi sesar. Pihaknya berharap, pemerintah memberikan kemudahan untuk pengobatan anak perempuannya tersebut. Ia juga berharap, anaknya bisa segera dioperasi dan semuanya selamat. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013