Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjanjikan hunian permanen bagi warga Syiah Sampang yang saat ini tinggal sementara di Rumah Susun Pasar Induk Agrobisnis Jemundo, Sidoarjo.
Asisten III Setdaprov Jatim Edi Purwinarto mengatakan, pihaknya yakin bila hasil rekonsiliasi yang diamanatkan pemerintah pusat kepada IAIN Suanan Ampel Surabaya, bisa menghasilkan keputusan bijak maka hunian permanen bisa segera diberikan kepada para pengungsi.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Rektor IAIN untuk mengundang pihak-pihak terkait seperti NU, Muhammadiyah, MUI, ABI dan IJABI. Kami rembuk bersama dalam rangka mencari solusi atau jalan keluar terbaik," katanya kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, keterlibatan pihak-pihak terkait tersebut penting untuk mencarikan solusi bijak. Sebab, pada dasarnya penanganan ini mulai dari evakuasi ke pengungsian, hingga sekarang akan mengarah pada hasil akhir, yaitu penataan hunian permanen.
"Penataan hunian akhir untuk pengungsi adalah solusi akhir dan tergantung pada hasil rekonsiliasinya. Sedangkan mengenai lokasi hunian permanen, belum ada kepastian," kata dia.
Disinggung apakah lokasi akan ditempatkan di Sampang, Edi tidak menutup kemungkinan tersebut, sepanjang tempat tersebut bisa kondusif.
"Kalau di Sampang masih memungkinkan tidak akan terjadi konflik, kenapa tidak? Namun yang jelas, di mana tempatnya saya belum bisa mengatakan sekarang," kata mantan Sekretaris DPRD Jatim tersebut.
Pihaknya mengaku, Pemprov Jatim hanya masuk pada ranah sosialnya, atau hanya masalah relokasi pengungsian dan perlindungan sosial. Sedangkan, mengenai aqidah dan rekonsiliasi itu urusan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Agama RI . Kebetulan, yang ditunjuk untuk mengkaji persoalan ini adalah IAIN Sunan Ampel Surabaya.
"Semuanya ingin upaya rekonsiliasi yang dilakukan IAIN tersebut benar-benar bisa menghasilkan keputusan bijak. Sehingga, solusi akhir warga syiah segera teralisasi yaitu hunian permanen," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov Jatim akan mengundang semua pihak yang berkepentingan terkait konflik Syiah Sampang. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan, pertemuan akan digelar paling lambat pekan depan.
Bahkan, dalam pertemuan itu pihaknya turut mengundang berbagai perwakilan media massa. Dengan pertemuan itu, diharapkan mampu menemukan solusi terbaik terkait konflik yang berujung pada pemindahan warga Syiah Sampang tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013