Madiun (Antara Jatim) - Harga sejumlah komoditas bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun, Jawa Timur, naik signifikan menjelang bulan Ramadhan tahun 2013. Salah seorang pedagang di Pasar Besar Madiun (PBM), Sulistyorini, Jumat, mengatakan sejumlah komoditas bahan pokok sudah mulai naik sejak pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BMM) bersubsidi. "Kenaikan harga sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu. Bahkan sebelum BBM naik, sejumlah harga bahan pokok sudah naik duluan," ujar Sulistyorini kepada wartawan. Menurut dia, sejumlah komoditas yang naik harganya antara lain, beras kualitas standar, daging ayam broiler, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah, cabai keriting, dan bawang merah. Harga beras IR 64 misalnya, naik dari kisaran Rp7.500-Rp7.800 per kilogram menjadi RpRp8.000 per kilogram. Harga daging ayam broiler naik dari kisaran Rp23.000-Rp26.000 per kilogram menjadi Rp32.500 per kilogram. Harga telur ayam ras naik dari kisaran Rp15.000 hingga Rp17.000 per kilogram menjadi Rp18.500 per kilogram. Harga cabai rawit naik dari Rp45.000 per kilogram menjadi Rp56.000 per kilogram, cabai merah naik dari Rp27.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, dan cabai keriting dari Rp26.000 menjadi Rp27.000 per kilogram. Demikian juga harga bawang merah. Pada awal bulan Juli masih berkisar antara Rp20.000 hingga Rp26.000 per kilogram, namun sekarang telah naik menjadi Rp35.000 per kilogram. "Kenaikan terjadi secara bertahap. Setiap hari rata-rata naik seribu hingga lima ribu Rupiah untuk sejumlah kebutuhan," kata pedagang di Pasar Besar Madiun lainnya, Suparmi. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kota Madiun, Totok Sugiarto, membenarkan jika sejumlah komoditas pangan di wilayahnya naik. "Hal tersebut wajar menjelang hari puasa. Hal ini karena permintaan sejumlah komoditas sedang tinggi. Apalagi bersamaan dengan kenaikan harga BBM," kata Totok. Meskipun harganya mengalami kenaikan, namun Totok menilai kenaikan harga tersebut masih wajar. Terbukti masyarakat masih bisa menjagkaunya. Selain masih wajar, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memantau fluktuasi harga komoditas di pasaran. Jika kenaikan harga sudah tidak terkendali maka pemerintah akan melakukan operasi pasar atau pasar murah. "Keputusan untuk melakukan operasi pasar berada di tangan provinsi dan pusat. Sejauh ini kami hanya melakukan pemantauan harga," tambahnya. Sementara, harga sejumlah komoditas lain yang cenderung stabil di antaranya gula pasir Rp11.500 per kilogram, minyak goreng curah Rp10.000 per kilogram, dan tepung terigu Rp7.000 per kilogram. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013