Gresik, (Antara Jatim) - Pelayaran kapal penumpang dari Pelabuhan Gresik menuju Pulau Bawean, Jawa Timur, dihentikan sementara oleh administrator pelabuhan setempat akibat cuaca buruk yang melanda kawasan itu, Selasa. Kepala Administrator Pelabuhan Gresik, Nanang Afandi mengatakan, penghentian dilakukan demi keselamatan penumpang yang akan menuju Pulau Bawean, sebab gelombang di Laut Jawa kini mencapai lebih dari 3,5 meter. "Pengumuman penghentian pelayaran sudah kita lakukan sejak Senin kemarin, dan kini gelombang di tengah Laut Jawa masih tinggi, yakni mencapai 3,5 meter, hal ini akibat cuaca buruk yang melanda sepekan terakhir," katanya. Ia menjelaskan, batas gelombang untuk pelayaran kapal penumpang menuju Pulau Bawean adalah mencapai 2 meter hingga 2,5 meter, dan apabila melebihi dari batas itu, kapal dilarang berlayar. "Kondisi gelombang untuk hari ini semakin memburuk, namun kalau sudah normal yakni mencapai 2 meter, kami akan memperkenankan kapal kembali berangkat ke Pulau Bawean," katanya. Nanang mengaku, tidak bisa memastikan sampai kapan penghentian itu dicabut karena menunggu kondisi cuaca normal. "Biasanya cuaca akan kembali normal dalam sepekan hingga dua pekan. Makanya kita lihat dulu situasinya, kalau memang cuaca sudah normal pelayaran akan kembali dibuka," katanya. Sementara, akibat keputusan penghentian berlayar ratusan penumpang mengaku kecewa karena dengan adanya penghentian, penumpang harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bertahan hidup di Pelabuhan Gresik. Ahmad Rohim (41), salah seorang penumpang mengaku dengan adanya penghentian pelayaran ke Pulau Bawean, pihaknya harus menyediakan uang makan dan penginapan untuk bertahan di sekitar Pelabuhan Gresik. "Dengan adanya penghentian ini, saya dan keluarga harus berada di Gresik lebih lama, namun harus bagaimana, sebab ini semua faktor alam," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013