Surabaya (Antara Jatim) - Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah PT Pertamina (Persero) Region V (Jatim, Bali, Nusra) untuk premium turun sebesar 22,7 persen dan solar turun 21,3 persen pascapenaikan harga komoditas tersebut.
"Sampai hari kesembilan setelah penaikan harga BBM Bersubsidi, rata-rata penyaluran harian premium di wilayah Region V sebanyak 12.170 Kiloliter (KL) dan 5.790 KL untuk solar," kata "Assistant Manager External Relation", Pertamina Marketing Operation Region V, Heppy Wulansari, di Surabaya, Selasa.
Meski demikian, kata dia, Pertamina memastikan pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, lancar.
"Kami jamin ketahanan stok di terminal BBM dan SPBU dalam jumlah yang cukup," ujarnya.
Pada Mei 2013, menurut dia, penyaluran rata-rata harian di wilayah Region V sebanyak 15.730 KL untuk premium dan 7.360 KL untuk solar. Namun, khusus untuk Jawa Timur pada H+1 hingga H+9, penyaluran harian premium juga turun menjadi 9.040 KL (turun 19,2 persen).
"Sementara, solar turun 19,1 persen menjadi 4.610 KL," katanya.
Padahal, penyaluran rata-rata harian di Jatim pada Mei lalu sebanyak 11.200 KL untuk premium dan 5.700 KL untuk solar. "Distribusi yang masih berada di bawah rata-rata normal tersebut merupakan efek sementara dari kebijakan penaikan harga," katanya.
Apalagi, selama pekan pertama pascapenaikan harga banyak konsumen masih memanfaatkan BBM yang dibelinya pada saat sebelum penaikan harga.Akibatnya pembelian konsumen terhadap BBMÂ bersubsidi di sejumlah SPBU berkurang.
"Selain itu, penurunan tersebut sekaligus merupakan efek sementara. Mereka memerlukan waktu sedikitnya dua pekan sampai sebulan untuk melihat kecenderungan konsumsi BBM bersubsidi," katanya.
Ia melanjutkan, sebelumnya Pertamina telah mempersiapkan ketersediaan BBM untuk mengakomodasi lonjakan konsumsi menjelang penerapan kebijakan penyesuaian subsidi BBM oleh pemerintah. Hal itu tercermin dari peningkatan penyaluran harian BBM bersubsidi pada H-9 hingga H-1 premium meningkat 8,6 persen sedangkan solar meningkat 8,2 persen.
"Untuk penyaluran premium dalam empat hari terakhir jelang kenaikan harga (18-21 Juni), meningkat 20 persen melebihi penyaluran normal," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013