Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 16 orang penderita bibir sumbing dan langit-langit menjalani operasi bedah plastik secara gratis di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya sehingga diharapkan kondisi mereka normal. "Kegiatan yang termasuk salah satu program tanggung jawab sosial (CSR) kami ini merupakan agenda kelima pada tahun 2013 dan sengaja diadakan pada akhir bulan (28-29 Juni 2013) guna menyambut Hari Bhayangkara yang biasa diperingati pada tanggal 1 Juli," kata Wakil Kepala Unit Perum Perhutani Unit II Jatim, Lukman Sapii, ditemui di Bakti Sosial, Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit, di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Menurut dia, upayanya merealisasi tindakan tersebut karena sampai sekarang jumlah penderita bibir sumbing dan langit-langit semakin banyak di provinsi ini terutama masyarakat dari kalangan kurang mampu. Namun, umumnya mereka malu untuk memeriksakan kondisinya ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. "Faktor itu menjadi kendala tersendiri saat kami ingin mengajak masyarakat untuk mengikuti program operasi bibir sumbing dan langit-langit," ujarnya. Mengenai belasan penderita tersebut, ungkap dia, berasal dari sejumlah daerah di Jatim yang berada di wilayah kerja Perum Perhutani Unit II. Mereka dari Mojokerto, Madiun, Bojonegoro, Nganjuk, dan Tuban. Adapula, sejumlah penderita yang didatangkan dari daerah paling jauh dibandingkan peserta operasi lain yakni Banyuwangi. "Mereka tidak perlu repot untuk datang ke rumah sakit ini karena kami memberi bantuan transportasi dan akomodasi," katanya. Terkait jumlah dana yang disalurkan, tambah dia, pihaknya enggan menyebutkan nominalnya karena operasi bibir sumbing dan langit-langit itu murni kegiatan "CSR". "Akan tetapi, yang membedakan acara ini dengan lainnya adalah jenis tindakan yang diterapkan oleh tim medis yaitu operasi bedah plastik," katanya. Kalau operasi biasa (standar), menurut dia, dana yang dibutuhkan tiap orang hanya Rp10 jutaan sedangkan operasi bedah plastik yang direalisasi sekarang jumlah dananya lebih besar berkisar antara Rp10 juta hingga Rp15 juta per orang. "Dalam mewujudkan kegiatan ini kami bekerja sama dengan Yayasan Permatasari Semarang, RS Bhayangkara, dan Polda Jatim. Lalu, setelah dioperasi mereka akan dirujuk ke puskesmas setempat sehingga perawatan selanjutnya tidak perlu jauh datang ke sini," katanya. Pada operasi tersebut, salah satu ibu rumah tangga asal Mojokerto yang mengantarkan anaknya ke RS Bhayangkara Surabaya, Santi, mengemukakan, sangat senang dengan keikutsertaannya di kegiatan itu. "Melalui operasi ini, anak pertama saya yang bernama Salsabila Nuraini bisa normal. Apalagi, saat dioperasi sekarang anak saya masih berusia empat bulan sehingga ketika dia jadi dewasa tidak perlu malu dengan kondisinya," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013