Bagi masyarakat Indonesia, bakso adalah jenis makanan yang tidak asing lagi dan sangat digemari oleh pecinta kuliner. Mereka kini lebih dimanjakan lagi dengan banyaknya varian baru untuk rasa bakso. Bakso dengan bentuknya yang bulat itu biasanya terbuat dari bahan dasar daging sapi dan campuran sedikit tepung tapioka, serta kuah dengan rasa gurih. Namun lain lagi dengan bakso balungan yang digemari warga Kediri ini, karena bahan dasarnya terdapatb campuran tulang sapi muda dengan kuah yang berbumbu kare pedas. Tapi, bagaimana jika dua makanan yang sama-sama dari daging sapi ini disajikan dalam mangkuk, pasti rasanya beda. Bakso yang gurih, dipadu dengan balungan super pedas, pasti nikmat. Adalah di kedai bakso dan balungan pedas di kedai "Jaya Makmur" Jalan Raya Pare, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Di kedai ini, bakso dan balungan disajikan menjadi satu mangkuk. Bakso bulat dipadu dengan balungan berwarna merah karena dari bumbu cabai. Pasti membuat lidah tidak tahan untuk menikmatinya. Lilik Kustarini, pengelola dari kedai itu mengaku usaha membuat bakso dan balungan pedas sudah dirintis sejak empat tahun lalu. Awalnya untuk konsumsi sendiri dan disajikan saat ada pesta di rumah. Namun, nyatanya banyak yang suka dan ia akhirnya membuat usaha itu. "Awalnya hanya coba-coba. Saya jualan daging sapi di rumah, banyak tulang tidak dimanfaatkan. Dari situ, akhirnya mencoba memasak dan banyak yang suka," katanya. Ia mengatakan, membuat balungan pedas tidak begitu sulit. Balungan sapi baik dari bagian punggung ataupun iga dipotong kecilk-kecil sekitar sebesar jari telunjuk lalu dimasak sampai matang. Setelah itu, disiapkan bumbu untuk memasaknya, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, laos, dan sejumlah bumbu dapur lainnya. Karena dimasak pedas, porsi cabai juga lebih besar. Satu kilogram balungan diberi cabai rawit 1,5 ons. "Biasnya rata-rata 7-10 kilogram setiap hari balungannya. Kalau bumbu cabai, saya sengaja pakai cabai rawit bukan cabai merah, karena dari segi rasa beda dan nanti dimasak pun warnanya juga beda," katanya. Untuk bakso, ia mengatakan juga tidak terlalu banyak. Setiap hari, hanya sekitar enam kilogram daging dibuat bakso. Walaupun tidak banyak, dengan porsi tetap, ia mempunyai pelanggan. Harga bakso dan balungan pedas di kedai miliknya juga tidak terlalu mahal. Satu porsi bakso harganya Rp6.000 sementara satu porsi balungan pedas harganya Rp8.000. Pelanggan bisa mencampur bakso dan balungan dalam satu mangkuk, ataupun disajikan sendiri-sendiri. Nana, salah seorang pembeli mengatakan bakso balungan pedas ini rasanya unik dan sangat pedas. Tanpa diberi tambahan sambal pun pedas dari balungan akan terasa. Rasanya unik dan pedas. Nikmat dimakan bersama-sama orang yang anda sayangi...hmmm...mmm. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013