Oleh Zeynita Gibbons
London, (Antara) - Indonesia bersama 38 negara lainnya menerima penghargaan dari Organisasi Pangan PBB (FAO) yang diserahkan Dirjen FAO DR. Graziano da Silva, kepada Menko Perekonomian Hatta Radjasa, yang mewakili Pemerintah RI, di Markas Besar FAO di Roma.
Penghargaan disampaikan di depan hampir 200 delegasi negara-negara anggota FAO yang menyaksikan acara itu, Minggu (16/60 dihadiri 11 presiden dan sejumlah perdana menteri serta sekitar 100 menteri berbagai negara, demikian Sekretaris III Politik dan Multilateral, Vivi Feriany kepada ANTARA London, Senin.
Indonesia dinilai berhasil mencapai target pertama Millenium Development Goals (MDGs) karena berhasil mengentaskan kelaparan dan kemiskinan, serta kekurangan gizi sebelum tahun 2015 seperti ditargetkan MDGs dan World Food Summit (WFS).
Para presiden yang hadir dan menerima langsung penghargaan itu adalah Venezuela, Ghana, Benin, Georgia, Honduras, Togo, Panama serta Wakil Presiden Cuba dan Nicaragua.
Hatta Radjasa dalam pernyataannya sesuai menerima penghargaan itu mengatakan bahwa kebanggaan bagi Indonesia menerima penghargaan itu mengingat besarnya jumlah penduduknya yang mencapai 240 juta jiwa.
Namun demikian, penghargaan ini bukanlah akhir dari pekerjaan rumah Indonesia. Indonesia memegang teguh komitmennya untuk mengentaskan kemiskinan, kelaparan dan meniadakan kekurangan gizi, ujarnya.
Ini merupakan penghargaan ke-2 bagi Indonesia dari FAO, setelah tahun 1985 ketika Presiden Soeharto mendapatkan penghargaan dari Badan Pangan Sedunia itu karena Indonesia berhasil menciptakan swasembada beras. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013