Sidoarjo (Antara Jatim) - Panitia Khusus (Pansus) Lumpur Dewan Sidoarjo mendesak pemerintah segera mengambil alih proses pembayaran kepada korban lumpur Lapindo yang belum terselesaikan.
Ketua Pansus Lumpur Dewan Sidoarjo Nur Achmad Syaifudin mengatakan, pihaknya akan terus mendesak pemerintah supaya mengambil alih proses pelunasan aset korban lumpur Lapindo.
"Kami mendesak kepada pemerintah supaya segera mengambil alih proses pelunasan tersebut entah itu dengan cara memberikan pinjaman kepada Lapindo atau dengan cara yang lain," katanya di saat melakukan pertemuan dengan korban lumpur di Gedung Dewan Sidoarjo, Rabu.
Ia mengemukakan, pemerintah tidak bisa terus membiarkan kondisi korban lumpur yang sudah lebih dari tujuh tahun menderita menunggu sisa pelunasan ganti rugi aset mereka.
"Kami akan terus mengupayakan supaya warga korban lumpur ini segera mendapatkan pelunasan dan kami akan terus mendesak kepada pemerintah supaya mengambil alih proses pelunasan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, warga sudah jenuh dengan janji-janji yang diberikan oleh Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar dari Lapindo brantas Inc terkait dengan pelunasan aset mereka.
"Kami juga akan ke Jakarta untuk meminta kepada pemerintah supaya segera melunasi aset warga yang sudah tujuh tahun belum terselesaikan ini," katanya.
Ia mengatakan, permintaan pengambil alihan dari Minarak kepada pemerintah ini merupakan jalan terakhir mengingat janji yang dilakukan oleh Minarak tidak pernah ditepati.
"Warga sudah jenuh dengan janji-janji yang diberikan oleh Minarak Lapindo Jaya karena sudah beberapa kali janji untuk melunasi pembayaran tidak pernah ditepati," katanya.
Ia mengatakan, saat ini jumlah nominal pembayaran yang harus dibayarkan oleh Lapindo kepada korban lumpur sekitar Rp786 miliar.
Sementara itu, Wiwik Wahjutini salah satu korban lumpur mengaku akan ikut ke Jakarta bersama pansus lumpur untuk mengetahui jalan keluar yang diberikan pemerintah pusat soal pelunasan pembayaran.
"Kami berharap masalah korban lumpur ini bisa segera terselesaikan dengan cepat dan warga korban lumpur bisa hidup dengan tenang," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013