Bojonegoro (Antara Jatim) - Perolehan pengadaan Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jatim, awal Juni ini mencapai lebih dari 98 ribu ton setara beras, namun belum melampaui prognosa pengadaan tahun ini yang ditetapkan sebesar 103 ribu ton setara beras. "Pengadaan masih terus berlangsung, bahkan dalam dua pekan mendatang akan ada lagi panen," kata Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro Awaludin Iqbal, Senin. Oleh karena itu, ia optimistis target pengadaan yang ditetapkan sebesar 103 ribu ton setara beras itu bisa tercapai, bahkan kemungkinan terlampaui. Ia menjelaskan pengadaan di wilayah kerjanya mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan diikuti sebanyak 180 mitra kerja baik dari gabungan kelompok tani (gapoktan) juga swasta, namun yang aktif sebanyak 110 mitra kerja. "Penyebab mitra kerja yang tidak aktif kami kurang tahu. Yang jelas pada awal pengadaan mereka mendaftar ikut pengadaan," ujarnya. Saat ini, katanya, pemasukan mitra kerja yang masih aktif dalam pengadaan mulai cenderung menurun rata-rata hanya berkisar 1.000-1.200 ton setara beras/hari. Semula pada panen beberapa waktu lalu sempat mencapai 2.100 ton setara beras/hari. "Tapi nanti kalau panen tanaman padi kemarau jumlah pemasukan mitra kerja akan meningkat lagi," jelasnya. Ia menyebutkan, panen tanaman padi pada musim kemarau yang cukup luas di antaranya, di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo baik di Bojonegoro dan Tuban. Menjawab pertanyaan, Iqbal menjelaskan pihaknya tetap melakukan pembelian beras atau gabah sesuai kualitas yang sudah ditentukan. "Soal terjadi hujan akhir-akhir ini tidak menganggu pengadaan, sebab kami melakukan pembelian sesuai kualitas yang ditentukan," ucapnya. Ia menambahkan pembelian beras dan gabah dalam pengadaan tahun ini belum ada perubahan, tetap sama dengan harga tahun lalu yaitu beras Rp6.600 perkilogram dan gabah Rp4.200/kilogram gabah kering giling (KGK). (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013