Bojonegoro (Antara Jatim) - Petani di Bojonegoro, Jatim, diminta menanam tembakau baik Virginia Voor Oosgt (VO) dan Jawa sesuai petunjuk teknis agar aman dalam menanam tembakau yang disebabkan hujan yang masih turun dalam beberapa hari terakhir ini.
Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, Selasa, mengatakan, petunjuk teknis dalam menanam tembakau di antaranya "guludan" dibuat tinggi sekitar 25 centimeter, agar kalau terjadi genangan air di sawah tidak merendam bibit tembakau.
"Sistem pembuangan air di sawah juga harus bagus agar air hujan tidak merendam sawahnya yang ada tanaman tembakaunya," jelas dia.
Selain itu, katanya, petani juga harus memperhatikan jadwal tanam yang tepat yaitu Mei-Juni, sehingga pada waktu panen masih bisa mengolah tembakau karena belum masuk musim hujan.
"Kalau jadwal tanam tepat para petani masih bisa memperoleh panas matahari untuk menjemur tanaman tembakaunya," katanya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, produksi tembakau petani bisa terbeli pabrikan atau pengusaha tembakau yang biasa melakukan pembelian hanya selama satu bulan akhir September sampai Oktober.
Ia optimistis para petani masih bisa aman dalam menanam tembakau sepanjang mengikuti petunjuk teknis yang sering disampaikan petugas penyuluh lapangan kepada para petani.
Ditanya luas tanaman tembakau yang saat ini sudah tertanam, Insan mengaku masih belum memperoleh data, sebab sebagian besar para petani baru membuat persemaian tembakau.
"Kalau saja sudah ada tanaman tembakau juga belum terlalu luas," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya telah mendistribusikan benih tembakau Virginia VO 65 kilogram dan Jawa 9 kilogram kepada kelompok tani.
Benih tembakau itu, katanya, merupakan hasil penangkaran sendiri bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang.
"Daya kecambah benih yang dibagikan cukup bagus bisa mencapai 80 persen. Dengan benih itu tanaman tembakau seluas 1 hektare hanya membutuhkan benih sekitar 6 ons," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013