Madiun (Antara Jatim) - Jumlah penerima beras untuk masyarakat miskin (raskin) tahun 2013 di wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madiun, Jawa Timur, mengalami penurunan dibanding tahun 2012.
"Jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima raskin tahun 2013 di Bulog Subdivre Madiun sebesar 155.857 RTS. Menurun jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 185.124 RTS," ujar Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, Taufan Akib, saat dihubungi, Sabtu.
Menurut dia, penurunan jumlah penerimaan raskin tersebut sepenuhnya menjadi wewenang pemerintah pusat. Adapun, data rumah tangga sasaran penerima raskin untuk seluruh Indonesia termasuk Bulog Sub Divre Madiun ditentukan berdasarkan data yang dikeluarkan oleh tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K).
"Data tim tersebut mengacu pada hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) BPS tahun 2011," jelas Taufan Akib.
Pihaknya merinci, dari jumlah RTS penerima raskin tahun 2013 di Subdivre Madiun sebesar 155.857 RTS tersebut, meliputi Kota Madiun sebanyak 5.560 RTS, Kabupaten Madiun 59.905 RTS, dan Kabupaten Ngawi 90.392 RTS.
"Sedangkan untuk jumlah beras yang diterima oleh masing-masing RTS tetap sama seperti sebelumnya, yakni sebesar 15 kilogram per bulan dengan harga Rp1.600 per kilogram di titik distribusi," kata dia.
Lebih lanjut Taufan menjelaskan, secara umum pendistribusian raskin di wilayah Subdivre Madiun hingga jelang pertengahan tahun 2013 cukup lancar apabila dibandingkan dengan tahun 2012. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya jumlah tunggakan yang terjadi di desa-desa.
"Jika dibandingkan dengan tahun 2012, tunggakan raskin pada tahun ini telah menurun signifikan. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pendistribusian raskin," katanya.
Kecilnya tunggakan raskin di desa-desa tersebut tidak terlepas dari bantuan kepala daerah melalui tim raskinnya untuk mendorong aparat pelaksana di lapangan agar mempercepat pelunasan pembayaran.
Sedangkan untuk mengantisipasi adanya komplain dari RTS terhadap raskin yang berkualitas buruk, Bulog Madiun terus mengecek kualitas dan berat timbangan masing-masing karung beras raskin yang akan dikirim pada saat akan diisi di truk pengangkut.
"Bulog juga meminta pelaksana distribusi di desa-desa untuk mengecek kualitas maupun kuantitas beras raskin pada saat beras diterima. Permintaan tersebut diwujudkan melalui surat maupun sosialisasi petugas Bulog ke pelaksana distribusi desa," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013