Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak puluhan hektare lahan sawah di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tercatat Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura setempat, terserang berbagai hama pada musim tanam kali ini yang masuk Musim Kemarau I (MK I). Sekretaris Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kabupaten Madiun Bambang Brasianto, Jumat, mengatakan, hama-hama tersebut menyerang tamanam padi milik petani yang masih berusia 20 hingga 30 hari. "Total yang rusak akibat hama sekitar 35 hektare. Kami sudah mengirim bantuan obat hama ke daerah-daerah yang terserang tersebut," ujar Bambang kepada wartawan. Pihaknya merinci, hama yang menyerang tanaman tersebut adalah, hama bercak daun yang menyerang sekitar 25 hektare sawah di daerah Kecamatan Geger. Lalu hama "Xantomonas" alias potong leher yang menyerang sekitar 10 hektare sawah, yaitu 3,3 hektare di daerah Geger, sebanyak 6,8 hektare di Kecamatan Wungu, dan sekitar 0,5 hektare di Kecamatan Dagangan. Meski terdapat sejumlah sawah yang terserang hama, pihaknya yakin hal tersebut tidak berdampak signifikan pada target produksi beras di Kabupaten Madiun tahun 2013. Adapun, Target produksi tahun ini mencapai 491.000 ton gabah kering giling (GKG) naik dari produksi padi tahun 2012 yang mencapai 483.914 ton GKG. Pada MK I kali ini, luas lahan sawah di Kabupaten Madiun mencapai sekitar 29.000 hektare. Untuk tanaman jagung sekitar 600-an hektare, tanaman kedelai sekitar 23,1 hektare, dan sisanya ditanami tanaman hortikultura. Adapun, luas total lahan pertanian di Kabupaten Madiun mencapi 32.000 hektare lebih. Pihak dinas terus mengimbau para petani untuk mewaspadai serangan hama yang dimugkinkan masih terus mengganggu selama musim tanam. "Laporan terbaru adalah adanya serangan hama orong-orong yaitu serangga sejenis jangkrik. Hama tersebut dilaporkan menyerang sawah petani di daerah Kaibon, Kecamatan Geger," kata Bambang. Atas laporan tersebut, ia mengaku segera melakukan peninjauan ke lokasi untuk bisa mengambil langkah dan model bantuan yang tepat. Sementara, sejumlah petani asal Desa Kaibon, mengaku resah dengan serangan hama orong-orong tersebut. Hama tersebut menyerang sejak sepekan terakhir. Akibatnya, tanaman padi mereka yang berusia sekitar 20 hari menjadi kering dan layu. "Orong-orong itu menggigit bagian pangkal batang padi sehingga tanaman jadi layu dan kering. Kami takut tanaman padinya menjadi mati dan berdampak pada hasil panen," ujar seorang petani setempat, Hasyim. Menurutnya, para petani telah mencoba membasmi hama tersebut dengan cara mengairi sawah hingga setinggi pematang. Dengan begitu, orong-orong akan keluar dari sarangnya yang berada di dinding pematang dan berenang keluar. Namun, cara tersebut tidak mempan. Dengan pestisida seperti Furadan juga tidak mempan. Para petani berharap agar dinas terkait segera memberikan perhatian dan bantuan obat hama, agar kerugian dapat dicegah. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013