Surabaya (Antara Jatim) - Pelaku perbankan PT Bank CIMB Niaga Tbk bekerja sama dengan pengembang properti Intiland Group melalui anak perusahaannya Intiland Grande memperluas pasar kredit kepemilikan rumah (KPR) Jawa Timur dengan memberikan fasilitas pembiayaan. "Head of Consumer Lending" CIMB Niaga, Tony Tardjo, mengungkapkan, kerja sama itu dilakukan karena sampai sekarang potensi pasar KPR di provinsi ini kian menjanjikan. Salah satunya di Surabaya. "Hal tersebut tampak dari porsi penyaluran KPR Jatim yang menyumbang 10 persen terhadap total alokasi KPR secara nasional mencapai Rp21,52 triliun per 31 Maret 2013. Kontribusi itu terbesar kedua setelah Jakarta," katanya, ditemui usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara CIMB Niaga dengan Intiland Grande, di Graha Natura, Surabaya, Selasa. Menurut dia, saat ini perkembangan pasar properti di Jatim didukung oleh besarnya permintaan masyarakat baik berupa "landed house" maupun rumah vertikal seperti apartemen. "Khusus di Surabaya, kebutuhan pasar di sektor tersebut kian mengarah ke Surabaya Barat dan meluas hingga ke Gresik," ujarnya. Kondisi itu, jelas dia, dipengaruhi oleh kesiapan dan percepatan pembangunan infrastruktur di Surabaya Barat misalnya akses jalan tol, Lingkar Surabaya Barat, dan demografi yang sangat bagus. "Dari situasi ini kami yakin sampai akhir tahun 2013, pertumbuhan pasar KPR di Jatim tumbuh antara 20-22 persen dibandingkan kinerja tahun sebelumnya," katanya. Mengenai target penjualan dari kerja sama itu, ia menyatakan, tidak memberi patokan secara khusus karena pihaknya memiliki kepercayaan bisnis yang menyeluruh terhadap perkembangan pasar dari Intiland Group. "Apalagi, pangsa pasar mereka yang membidik segmen menengah atas juga menjadi sasaran yang dituju oleh kami," katanya. Pada kegiatan serupa, Direktur Intiland Grande, David Hosea Buditjahjono, menambahkan, adanya kesamaan segmen nasabah dengan jaringan CIMB Niaga yang menyebar di Tanah Air menjadi salah satu pertimbangannya untuk menjalin kerja sama. "Kami yakin kerja sama yang berupa KPR dan kredit kepemilikan apartemen (KPA) bagi masyarakat yang minat mengambil hunian di Graha Natura dan Apartemen Sumatera, mampu meningkatkan penjualan hunian untuk proyek lainnya," katanya. Di sisi lain, lanjut dia, kini pihaknya juga fokus memperkuat pasar Jatim dengan sejumlah proyek seperti kawasan industri Ngoro I dan Ngoro II di mana masing-masing memiliki luas area mencapai 200 hektare. "Pembangunannya dipengaruhi besarnya minat beberapa investor dengan kepemilikan modal besar untuk mengembangkan daerah itu sebagai 'The Real Industrialestate'," katanya. Ia optimistis, seluruh upaya itu mampu meningkatkan perekonomian Jatim meskipun kini telah tumbuh 7,22 persen atau melebihi kinerja nasional yang tumbuh sekitar 6,5 persen.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013