Bondowoso (Antara Jatim) - PDIP Bondowoso yang gagal meloloskan pasangannya, Haris Son Haji dengan Harimas (Harisma), memilih menggelar pesta sendiri dengan mendirikan panggung orasi dan bernyanyi saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah yang digelar, Senin. Pesta sebagai pernyataan golput itu digelar di kantor sekretariat PDIP di Jalan A Yani, Bondowoso. Kegiatan itu diawali dengan pengumpulan 1.500 kartu undangan yang disobek-sobek kemudian dibakar bersama dengan kartu pemilih. Mereka juga membakar sejumlah ban bekas di depan kantor itu. Selain bernyanyi-nyanyi, kegiatan itu diisi dengan orasi oleh sejumlah pengurus PDIP. Salah satunya adalah Ketua PDIP Bondowoso Irwan Bahtiar Ahmad. Irwan menilai bahwa pilkada saat ini cacat hukum karena sejatinya hanya diikuti oleh satu pasangan, yakni Amin Said Husni dengan Salwa Arifin (Aswaja). Hal itu, kata Irwan, karena pasangan nomor urut 1 Mustawiyanto dengan Abdul Manan (Muna) yang diusung oleh Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dianggap telah ditarik dari pencalonan oleh partai pengusungnya. PDIP sendiri awalnya mendaftarkan calonnya ke KPU namun dinyatakan tidak memenuhi syarat dukungan minimal 15 persen suara sah pada pemilu legislatif sebelumnya atau minimal tujuh kursi DPRD. Pasangan Haris Son Haji dengan Harimas (Harisma) yang diusung PDIP kemudian menggugat melalui PTUN di Surabaya, namun dinyatakan kalah. Saat ini PDIP masih naik banding ke PTTUN. Sementara itu Haris Son Haji yang saat ini masih menjabat Wakil Bupati Bondowoso juga tidak menggunakan hak pilihnya dalam pilkada. Ia dan keluarganya tidak hadir ke TPS 5 di Desa Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang. Haris juga menganggap bahwa pilkada kali ini tidak sah. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013