Bondowoso (Antara Jatim) - Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bondowoso, Jatim, Senin diwarnai kekurangan 1.500 surat suara di sejumlah tempat pemungutan suara atau TPS, namun segera diatasi dengan menggunakan surat suara cadangan. "Tidak benar kalau ada isu kekurangan 80.000 surat suara, karena yang kurang hanya 1.500. Kekurangan itu tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Pujer, Tlogosari, Sukosari, Tegal Ampel dan lainnya. Tapi kekurangan itu tidak ada masalah karena langsung bisa diatasi," kata Ketua KPU Bondowoso Zaenudin. Ia menjelaskan bahwa jika di rata-rata setipa TPS itu kekurangan satu surat suara sehingga tidak berpengaruh pada pelaksanaan pesta demokrasi yang diikuti dua pasangan, Mustawiyanto dengan Abdul Manan (Muna) di nomor urut 1 dan Amin Said Husni dengan Salwa Arifin (Aswaja) di nomor urut 2 itu. "Sesuai peraturan, kami menyediakan 2,5 persen surat suara cadangan, sehingga kalau dalam satu TPS hanya kekurangan satu surat suara, tidak ada pengaruh apa-apa," katanya. Mengenai pemilih yang memiliki dua nama di sejumlah TPS, Zaenudin mengatakan bahwa hal itu tidak ada masalah karena yang orang tersebut hanya diperbolehkan mencoblos satu kali. Nama ganda pemilih itu terjadi kemungkinan karena tradisi di masyarakat dengan budaya Madura yang menggunakan nama sendiri atau nama anak pertama. "Istilahnya ada nama daging dan ada nama julukan. Nama daging itu nama sendiri, nama julukan biasanya dari nama anak pertama. Itu semua tidak mungkin terjadi karena kesengajaan. Tapi hal ini juga tidak ada masalah," ujarnya. Ditanya tingkat kehadiran, Zaenudin mengaku optimistis bisa mencapai 70 persen dari diikuti 592.212 orang dengan 1.387 TPS itu. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013