Oleh Yuni Arisandy Jakarta (Antara) - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan bahwa demonstrasi buruh dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia akan dilakukan di enam kementerian dan Istana Negara di Jakarta. "Sekitar 135 ribu buruh akan melakukan 'long march' ke Istana Negara pada pukul 11.00 hingga 18.00. Sekitar jam 13.30 ada 50 ribu buruh akan diarahkan menyebar ke DPR dan enam kementerian mulai pukul 14.00 hingga 18.00," kata Presiden KSPI M. Said Iqbal di Jakarta, Rabu. Dia memaparkan keenam kementerian itu adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Koordinator Perekonomian. "Massa aksi buruh bergerak mulai pukul 07.00 pagi, dari Bekasi sebanyak 70 ribu orang, dari Jakarta 10 ribu orang, Bogor 15 ribu, Depok 1.500, dari Tangerang, Serang, dan Cilegon sekitar 15 ribu buruh. Kemudian, dari Karawang dan Purwakarta sebanyak 20 ribu. Semuanya berkumpul di Bundaran HI pada pukul 10 pagi," jelasnya. Presiden KSPI itu juga mengatakan, salah satu tuntutan yang diserukan oleh para buruh pada peringatan "May Day" masih tentang masalah kenaikan upah. Menurut dia, kenaikan upah para buruh harus disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilai semakin baik. "Siapa bilang dengan kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) buruh akan berhenti melakukan perlawanan untuk memperoleh kenaikan upah? Bila pertumbuhan ekonomi negara meningkat, artinya buruh pun harus semakin sejahtera," ucapnya. Oleh karena itu, dia mengimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan hal-hal yang menjadi kebutuhan para pekerja atau buruh. Said menambahkan tuntutan lainnya yang diusung dalam aksi demo Hari Buruh adalah penghapusan sistem alih daya ("outsourcing") dalam ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya di BUMN. Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metrojaya Kombes (Pol) Rikwanto mengatakan bahwa kepolisian siap menjaga keamanan selama berlangsungnya peringatan Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei. "Kami seperti biasa sudah menyiapkan personel untuk mengamankan jalanya demo buruh pada Hari Buruh, dan kami harap aksi berjalan dengan damai," kata Rikwanto. Dia juga berharap agar aksi demo buruh yang dilakukan tetap mengikuti peraturan dan undang-undang yang berlaku. "Melakukan aksi demo buruh boleh saja, asalkan tetap menyampaikan pemberitahuan kepada Kepolisian agar kami bisa melakukan antisipasi," ujarnya. Dia juga mengatakan pihak kepolisian telah menyiapkan 21.000 personel untuk mengamankan jalannya peringatan Hari Buruh. "Para personel itu tidak hanya ditaruh di satu tempat demonstrasi, seperti Bundaran HI atau Istana Negara saja, tetapi juga di beberapa objek-objek vital walaupun tidak ada aksi demo disitu," jelasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013