Gresik (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Harun membantah adanya bocoran jawaban Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Kota Surabaya dan beberapa daerah lainnya di Jawa Timur. "Kalau adanya kebocoran kunci jawaban itu tidak mungkin terjadi, karena tidak bisa dibocorkan, tapi kalau kecurangan itu mungkin bisa terjadi, dan selama ini saya belum menerima laporan itu," kata Harun usai melakukan inspeksi mendadak di sejumlah sekolah di Kabupaten Gresik, Rabu. Dalam pengamatannya di sejumlah sekolah, Harun menegaskan tidak menemukan adanya laporan kebocoran soal maupun kunci jawaban pada pelaksanaan UN tingkat SMP, sehingga tidak mungkin bila beredar kunci jawaban dalam pelaksanaan UN SMP. "Saya kira itu hanya isu saja, seperti yang terjadi di Surabaya adanya isu kebocoran jawaban lewat pesan singkat dan pesan "blackbarry", sebab tidak mungkin jawaban bisa bocor, dan biasanya yang tahu itu hanya Disdik Jatim," katanya. Dikatakannya, secara keseluruhan pelaksanaan UN di Jawa Timur hingga hari ketiga berjalan baik dan lancar, hal itu bisa dilihat dari distribusi soal serta pengaturan tempat duduk siswa yang tidak ada masalah hingga hari ini. Terkait adanya siswa yang absen atau tidak hadir hingga hari ketiga pelaksanaan UN, Harun mengaku masih memberi kesempatan dengan mengikutkan siswa bersangkutan dalam UN susulan yang digelar serentak tanggal 29 April 2013 mendatang. "Memang secara keseluruhan laporan siswa yang tidak bisa ikuti UN belum masuk ke Disdik Jatim, dan biasanya masuk di akhir pelaksanaan UN. Namun kita tetap memberi kesempatan bagi siswa bersangkutan, sebab bisa saja siswa itu sakit atau izin ada keluarganya yang meninggal," katanya. Sedangkan terkait pelaksanaan UN di SMP Negeri 6 Kabupaten Sampang yang terganggu banjir, Harun mengaku kini sudah tidak masalah, sebab sudah bisa dilaksanakan dengan baik dengan meminjam kelas di SMK Negeri 1 Sampang. "Sudah tidak ada masalah, semua sudah berjalan lancar termasuk adanya pelaksanaan UN yang terganggu banjir di Sampang," ucapnya. Sementara itu, dalam inspeksi mendadak di Kabupaten Gresik, Harun didampingi Kepala Kemenag Jawa Timur, Sudjak, wakil dari UNESA DR Ali Muhfi serta Kepala Disdik Gresik. M Nadlif. Sekolah yang disidak antara lain SMP Negeri 3 Jalan Panglima Sudirman, Madarasah Tsanawiyah NU Trate, Jalan KH Abdul Karim, SMP Luar Biasa Kemala Bhayangkari, Jalan Randu Agung serta dan SMP Muhammdiyah 1 Gresik Kota Baru, Jalan Jawa No 60.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013