Trenggalek (Antara Jatim) - Badan SAR Nasional (Basarnas) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akhirnya menghentikan pencarian korban penumpang kapal pengangkut pencari suaka asal Afghanistan yang ditemukan tenggelam di perairan Joketro, Kecamatan Panggul, Rabu (17/4). "Sesuai arahan dari Kepala Pos SAR Trenggalek, kami tidak turun untuk melakukan pencarian, karena dari melihat kondisi di lapangan dan informasi yang kami himpun kelihatannya tidak efektif lagi," kata anggota Basarnas Trenggalek, Brian Gautama, Minggu. Menurutnya, keputusan untuk menghentikan pencarian itu karena pihaknya telah mendapatkan informasi dari Basarnas Jogjakarta yang menyatakan bahwa nelayan di perairan setempat (Perairan Sadeng), sekitar sepekan lalu telah mengetahui keberadaan kapal tersebut. "Jadi sesuai koordinasi dengan Basarnas Yogyakarta dan Pak Manyul, nelayan yang menjadi saksi mata, kapal itu telah diketahui melintas di wilayahnya pada tanggal 16 April yang lalu dan saat itu kondisinya sudah kosong tanpa penumpang," ujarnya. Dengan kondisi itu maka hampir dipastikan upaya pencarian korban di sekitar lokasi penemuan kapal yang berjarak 10 mil selatan pantai Joketro tidak akan membuahkan hasil. Prediksinya, kurun waktu enam hari adalah waktu yang terlalu lama, jika para penumpang tersebut mengalami kecelakaan dan tercebur di laut maka jasadnya dipastikan telah berada jauh dari titik penemuan. "Kalau di Yogyakarta saja diketahui sudah tanggal 16 April lalu dan kondisinya sudah kosong, berarti kejadian hilangnya penumpang itu sebelum masuk ke perairan Jawa Timur," imbuh Brian. Kata dia, dengan kenyataan tersebut maka wewenang untuk melakukan pencarian dan penyisiran bukan tanggungjawab dari tim Basarnas Jawa Timur. Brian Gautama menambahkan, meski telah menghentikan pencarian tim SAR Trenggalek tetap siaga selama 24 jam dan siap memberikan pertolongan maupun evakuasi apabila ada informasi penemuan korban. "Kami tetap 'stand by' di pos dan menjadi kewajiban kami untuk memberikan bantuan apabila benar-benar ditemukan korban di perairan Jawa Timur," katanya. Sebelumnya, Rabu (17/4) sebuah kapal berukuran 15 x 3 meter ditemukan megapung tanpa penumpang di 10 mil di selatan perairan selatan Joketro, Kecamatan Pangul, Kabupaten Trenggalek. Kapal berwarna putih kombinasi abu-abu dan merah itu diduga kuat mengangkut imigraan (pencari suaka) asal Afghanistan yang hendak menuju Australia. Hal itu dibuktikan dari penemuan sejumlah barang bukti, di antaranya berupa dua lembar surat keterangaan pencari suaka dari badan PBB yang membidangi pengungsian (UNHCR) perwakilan Indonesia, jas buatan timur tengah, serta barang bukti lainnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013