Sidoarjo (Antara Jatim) - Lapindo Brantas Inc. melakukan penanaman 15 ribu pohon bakau di pesisir pantai Sidoarjo sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Presiden Direktur Lapindo Brantas Inc Dharma Irawan Jenie mengatakan penanaman pohon bakau ini membuktikan kalau Lumpur Sidoarjo tidak berbahaya dan tidak berakibat buruk terhadap ekosistem yang ada. "Kami dapat melihat bahwa tumbuhan bakau tumbuh subur, burung pemangsa ikan tetap hidup harmoni dengan tumbuhan bakau sehingga kegiatan mencari ikan tetap berjalan," katanya saat berada di Sidoarjo, Senin. Ia mengemukakan, kegiatan penanaman pohon bakau ini merupakan bagian dari program penanaman 1 miliar bakau yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. "Pada kegiatan ini kami melakukan koordinasi dengan berbagai instansi lain seperti Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Sidoarjo dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo," katanya. Ia mengatakakan, dari keseluruhan lahan bakau milik Pemerintah Kabupaten Sidoarjo seluas 90 hektar, Lapindo Brantas Inc menanam bakau di areal lahan seluas 2 hektar. "Kami berharap program ini dapat bermanfaat sesuai harapan masyarakat serta ditingkatkan dari tahun-tahun sebelumnya," katanya. Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, kegiatan penanaman bakau ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. "Penanaman bakau ini kalau bisa tidak hanya berlangsung sekali saja tetapi harus terus dilakukan secara berkelanjutan supaya kondisi pantai di Kabupaten Sidoarjo bisa terjaga dengan baik," katanya. Ia mengatakan, jika dulu jarak luasan hutan bakau mencapai ratusan meter dari bibir pantai kini jaraknya tinggal puluhan atau bahkan belasan meter saja. "Dan itu sudah menjadi rahasia umum mengingat luasan lahan tambak yang bertasan dengan hutan bakau juga mengalami pelebaran. Itu yang hingga saat ini kami masih belum mendapatkan angka pastinya," katanya. Ia mengatakan, menjaga hutan bakau ini harus terus ditingkatkan dan terus dilestarikan supaya biota laut yang ada di dalamnya tetap terjaga dengan alami.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013