Oleh Wuryanti Puspitasari Jakarta (Antara) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono menyatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan bentuk kompensasi terkait rencana pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM). "Masih belum diputuskan bentuk kompensasinya karena hingga saat ini masih terus dimatangkan," kata Menko Kesra Agung Laksono di Jakarta, Jumat. Agung menjelaskan, ada beberapa opsi terkait bentuk kompensasi yang bakal dipilih jika harga BBM jadi dinaikkan. "Opsinya bisa saja bantuan langsung tunai, atau menambahkan kuantum program-program penanggulangan kemiskinan yang telah ada dengan memperluas cakupan peserta atau meningkatkan dana program dan lain sebagainya," paparnya. Agung memberi contoh, sejumlah program penanggulangan kemiskinan yang bisa ditingkatkan baik dari sisi anggaran atau peserta terkait kompensasi pengurangan subsidi BBM adalah beasiswa sekolah Jaminan Persalinan (Jampersal) gratis, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Agung menegaskan, semuanya hingga saat ini belum diputuskan dan masih terus dimatangkan agar memberikan dampak seminimal mungkin khususnya bagi rakyat miskin. Dia juga menambahkan, selain memberi hibah pada rakyat miskin, kompensasi BBM bersubsidi juga akan diarahkan untuk pengembangan energi baru dan terbarukan. Menurut dia, jika anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan sektor keenergian atau peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik lainnya maka manfaatnya akan lebih dapat dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, Agung juga mengatakan subsidi BBM pada saat ini sudah sangat membebani kemampuan fiskal pemerintah dan dinilai tidak tepat sasaran, mengingat yang menikmatinya sebagian besar warga yang mampu.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013