Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur fokus pada empat sektor pada 2014 diantaranya meningkatkan kesejahteraan rakyat, perluasan lapangan kerja, penguatan ekonomi perempuan serta peningkatan daya saing dalam menyongsong AFTA 2015. "Yang harus dilakukan pada 2014 untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah meningkatkan PDRB per kapita, penurunan kemiskinan, penurunan pengangguran, peningkatan IPM, dan penurunan disparitas wilayah," ujar Gubernur Jatim Soekarwo di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2013 di Surabaya, Selasa. Pihaknya menjelaskan, pertumbuhan ekonomi 2013 ini diasumsikan mencapai 7,5 persen dengan PDRB Rp1.136,08 triliun, dan "income" per kapita Rp28,95 juta. Ia mengatakan, tahun depan untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 7,7 persen dibutuhkan investasi Rp 268,29 triliun. "Untuk perluasan lapangan kerja, meliputi peningkatan kuantitas dan kualitas SMK (umum dan pondok pesantren), peningkatan kualitas BLK standar internasional, pengembangan akses permodalan UMKM, peningkatan arus modal atau investasi," katanya. Untuk sektor penguatan ekonomi perempuan, kata dia, dilaksanakan melalui peningkatan jaringan usaha dan akses permodalan melalui koperasi wanita, mengoptimalkan peran perempuan pada lembaga usaha ekonomi produktif, serta peningkatan keterampilan perempuan. Sedangkan, untuk peningkatan daya saing meliputi peningkatan kualitas pelayanan publik, reformasi administrasi atau birokrasi, kualitas infrastruktur, stabilitas keamanan atau politik. Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu menjelaskan, prioritas Rencana Kerja Pembangunan Daerah Jatim 2014 meliputi 18 unsur, antara lain peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan. Prioritas RKPD 2014 lainnya, lanjut dia, peningkatkan asesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, perluasan lapangan kerja, peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan sosial rakyat. Kemudian, peningkatan keamanan dan ketertiban, serta penanggulangan kriminalitas, sampai pada upaya percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas di Sidoarjo. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Pakde Karwo juga mengusulkan dukungan dana APBN 2014 untuk pembangunan infrastruktur, antara lain pembangunan jalan 251,58 kilometer sebesar Rp2,3 triliun, pembangunan jembatan sepanjang 1.665 meter diperlukan dana Rp291 miliar. Sedangkan "sharing" dana APBD Jatim 2014 pembangunan jembatan 395 meter (11 jembatan) sebesar Rp96,45 miliar. Sejak 2011 telah dilaksanakan pembangunan rel jalur ganda Surabaya–Bojonegoro yang merupakan bagian dari rel jalur ganda Surabaya–Jakarta. Jalur ganda tersebut diharap bisa segera beroperasi akhir 2013 atau awal 2014 untuk melayani jalur utara Pulau Jawa. Pembangunan rel jalur ganda elevated Stasiun Gubeng ke Bandara Juanda total sepanjang 24 kilometer, kebutuhan dana APBN 2014 Rp5 triliun. Sementara itu, pada Musrenbang, beberapa pokok pikiran disampaikan oleh narasumber, diantaranya oleh Ketua DPRD Jatim Imam Sunardhi. Menurut dia, semua program yang dilakukan Pemprov Jatim semuanya positif. "Tidak hanya positif saja, tapi pertumbuhan ekonominya melebihi tingkat nasional. Semua ini prestasi semua pihak karena sudah bekerja baik dan kompak," katanya. Pihaknya berharap, Pemprov Jatim memperhatikan ibu-ibu di daerah yang mayoritas masih mempunyai waktu luang, sehingga perlu diintensifkan dan dikaryakan. Apalagi, kata Imam, di daerah banyak lahan pekarangan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk meningatkan ekonomi keluarga. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013