Bojonegoro (Antara Jatim) - Pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar maupun premium di SPBU di Bojonegoro, Jatim, dalam sepekan terakhir berkurang, tapi pelayanan kepada konsumen masih normal. "Di tempat kami mengajukan pesanan tiga tangki, tapi hanya mendapatkan kiriman solar dan premium masing-masing dua tangki yang per tangkinya 8.000 liter," kata seorang karyawan SPBU di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Ali Wahyudi, Sabtu. Padahal, menurut dia, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tempatnya bisa memesan BBM solar dan premium dari Pertamina di Tuban, Surabaya, juga Cepu, Jawa Tengah. "Kalau permintaan di SPBU kami ya kalau bisa pasokan solar dan premium maksimal," ucapnya. "Stok BBM di tempat kami tidak pernah kosong, sebab hanya melayani kendaraan bermotor tidak melayani penjualan solar dan premium di dalam jeriken," jelas seorang karyawan SPBU di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Nursalim. Di SPBU di Desa Ngroworejo, Kecamatan Kota, menurut seorang karyawan setempat, Bambang, tiga hari yang lalu pernah kosong karena pasokan BBM terlambat datang. Namun, lanjut dia, kosongnya stok BBM hanya terjadi beberapa jam, kemudian normal kembali setelah pasokan BBM datang. "Di tempat kami hari ini normal BBM tidak kosong," jelas karyawan lainnya, Bambang. Ditemui terpisah seorang pembeli solar asal Tuban, Tarji, mengaku, akan membeli solar dengan jeriken, tapi di SPBU di Kecamatan Parengan, Tuban, kosong. "Solar di SPBU Parengan kosong, karena itu saya berusaha membeli solar ke Bojonegoro," kata dia yang juga dialami pembeli solar lainnya asal Tuban. Di Bojonegoro, lanjut Tardji, SPBU di Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, SPBU Desa Jetak, dan SPBU di Desa Sukorejo, semuanya di Kecamatan Kota, menolak melayani pembelian solar di dalam jeriken dengan alasan pasokan BBM sering tersendat. "Petugas SPBU Ngroworejo bersedia melayani pembelian dalam jeriken, tapi diminta menunggu pasokan solar datang," jelas Tarji. Tarji menambahkan, dirinya membeli solar di dalam jeriken untuk dijual kembali di kios di daerahnya yang biasanya dibeli warga untuk kebutuhan mesin pompa air untuk areal pertanian di sepanjang Bengawan Solo dan sekitarnya. "Saat ini banyak petani yang baru menanam padi, maka kebutuhan solar juga meningkat," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013