Madiun (Antara Jatim) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, telah menemukan sebanyak 13 kasus baru penderita HIV/AIDS di wilayah setempat dalam kurun waktu bulan Januari hingga pertengahan Maret 2013.
Pelaksana Program KPA Kabupaten Madiun, Hery Setiawan, mengatakan, dari 13 kasus temuan baru tersebut, sebanyak tiga orang telah menderita AIDS dan 10 orang lainnya masih dalam tahap positif HIV.
"Yang lebih memprihatinkan lagi, sebanyak enam penderita dari 13 kasus temuan baru tersebut telah meninggal dunia," ujar Hery Setiawan kepada wartawan, Selasa.
Menurut dia, banyaknya temuan baru kasus HIV/AIDS di Kabupaten Madiun tersebut ditunjang oleh naiknya kesadaran para perisiko tinggi untuk memeriksakan kesehatannya ke klinik "Voluntary Conseling Test" (VCT) ataupun PMI setempat.
"Ke-13 kasus temuan baru tersebut semakin menambah daftar panjang orang yang menderita HIV/AIDS di Kabupaten Madiun. Adapun, jumlah kasus temuan HIV/AIDS di Kabupaten Madiun secara total sejak pertama kali ditemukan tahun 2002 hingga pertengahan Maret 2013 telah mencapai 200 kasus," kata Hery.
Lebih detail Hery menjelaskan, dari 200 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Madiun itu, tercatat sekitar 80 persen di antaranya berada di usia produktf. Yakni di kisaran usia 16-30 tahun mencapai 70 penderita dan kisaran usia 31-40 mencapai 35 penderita.
"Sisanya berada di usia lebih dari 40 tahun dan juga di bawah 16 tahun. Adapun jumlah penderita dengan usia di bawah 16 tahun mencapai sembilan penderita yang mayoritas masih balita. Para balita tersebut terserang HIV/AIDS dari ibunya selama mengandung," terang Hery.
Sedangkan berdasarkan sisi jenis kelamin, dari 200 penderita HIV/AIDS di Kabupaten Madiun tersebut, sebanyak 103 di antaranya adalah penderita perempuan dan 97 penderita sisanya adalah pria.
Penyuluh lapangan KPA Kabupaten Madiun Erlina, menambahkan, secara umum penanggulangan HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Madiun masih belum maksimal dan menemui sejumlah kendala.
"Kendala tersebut di antaranya adalah minimnya jumlah petugas yang melakukan pendampingan dan sosialisasi. Selain minim petugas, kami juga terkendala oleh minimnya dana untuk pendampingan," kata Erlina.
Meski kekurangan tenaga dan dana, KPA Kabupaten Madiun terus melakukan pendampingan dan sosialisasi tentang bahayanya penyakit HIV/AIDS secara maksimal kepada masyarakat, baik umum maupun perisiko tinggi. Sosialisasi dan pendampingan dilakukan dengan lembaga terkait, seperti LSM, kepolisian, dan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013