Kediri (Antara Jatim) - Aparat penyidik Polres Kediri Kota menunggu hasil diagnosis dokter untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap Wali Kota Kediri Samsul Ashar terkait dugaan korupsi pembangunan Jembatan Brawijaya. "Kami menunggu hasil pemeriksaan dokter karena sampai saat ini masih dirawat di RS di Surabaya," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Surono, Jumat. Ia mengatakan untuk saat ini penyidik masih mengevaluasi hasil pemeriksaan saksi-saksi. Untuk tersangka tambahan, akan dijadwalkan lagi apabila diperlukan keterangannya. Kabar sakitnya Wali Kota Kediri Samsul Ashar sudah diungkapkan oleh Kepala Polres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro di sela-sela pemeriksaan kepala daerah yang juga seorang dokter itu pada Kamis (14/3) di kantor polisi setempat. Kapolres mengatakan, polisi menghentikan sementara untuk pemeriksaan karena Wali Kota mengeluhkan sakit. Selain itu, ia juga menghormati karena saat itu Wali Kota sedang berpuasa. Kuasa hukum Wali Kota Kediri M Arifin juga mengatakan kliennya memang saat ini sedang tidak enak badan, sehingga belum bisa maksimal mengikuti pemeriksaan tersebut. "Yang jelas tadi lemas, apalagi sedang berpuasa. Soal sakitnya menunggu diagnosa dokter," katanya. Pihaknya mengaku belum mengetahui kondisi terbaru dari kliennya itu, sebab belum bertemu pascapemeriksaan di kantor Polres Kediri Kota Kamis kemarin. Namun, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Kediri Hariadi justru membantah jika Wali Kota sedang menjalani perawatan bahkan menginap di sebuah rumah sakit swasta di Surabaya. Ia mengatakan, kondisi Wali Kota sat ini sehat dan tidak sedang menjalani rawat inap. "Tidak benar itu (menjalani rawat inap) dan beliau sehat," katanya saat dihubungi lewat pesan singkat. Pembangunan Jembatan Brawijaya di Kediri diduga terjadi pelanggaran, di antaranya dalam proses persetujuan pembangunan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013