Bojonegoro (AntaraJatim) - Kepala Bidang Agrobisnis dan Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Jatim, Hariyanto menyatakan minat peternak di daerahnya memelihari sapi perah masih sangat rendah, karena terkendala sulitnya memperoleh pakan ternak. "Peternak yang memelihara sapi perah hanya ada di tiga lokasi dengan jumlah sekitar 36 ekor," katanya, di Bojonegoro, Kamis. Lokasi itu berada di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, di peternakan milik Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah, juga di peternak di Kecamatan Kalitidu dan di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen. "Jumlah sapi perah yang ada sebanyak 36 ekor itu juga sudah menurun dibandingkan jumlah sapi perah di tahun-tahun sebelumnya," ujarnya. Ia menjelaskan, para peternak sapi masih enggan memelihara sapi perah, sebab harus memiliki tanaman rumput sendiri untuk pakan. "Sapi perah membutuhkan makanan rumput segar tidak bisa jerami kering agar bisa berproduksi dengan maksimal," kata dia. Di lain pihak, lanjut dia, pemasaran produksi susu masih dilakukan peternak sendiri belum bisa disetorkan ke perusahaan susu di Surabaya, karena menyangkut besarnya biaya pengiriman susu. "Kami sudah menanyakan ke perusahaan susu di Surabaya yang bisa menampung produksi susu. Hanya syaratnya produksi susu yang bisa ditampung minimal 500 ekor dengan produksi sekitar 5.000 liter/hari," kata dia. Karena itu, Pemkab Bojonegoro masih kesulitan mengembangkan sapi perah di wilayahnya, karena disamping kemauan peternak memelihara sapi perah masih rendah juga dibutuhkan dana yang cukup besar agar produksi susu bisa ditampung di perusahaan. "Harga sapi perah paling tidak sekitar Rp15 juta/ekor, sehingga kalau minimal 500 ekor jelas dibutuhkan dana yang cukup besar," ujarnya. Sementara itu, Ketua Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Bojonegoro, Abdul Wachid, menjelaskan, pengembangan sapi perah di panti setempat sudah berjalan 20 tahun lebih. Saat ini, lanjutnya, di panti setempat ada tujuh ekor sapi, dengan rincian satu ekor sapi masih kecil, empat ekor lainnya sudah tua, sedangkan yang diperah hanya dua ekor dengan produksi sekitar 7 liter/hari. "Produksi susu sapi di tempat kami masih kurang untuk memenuhi permintaan masyarakat. Rencananya sapi perah yang ada akan kami remajakan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013