Pasuruan (AntaraJatim) - Atap Madrasah Diniyah Manbaul Ulum Desa Tampung, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, ambruk karena diduga akibat terjangan angin kencang dan konstruksinya yang jelek.
Beruntung saat atap sekolah ambruk diluas jam kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Ruang yang yang atapnya ambruk juga sudah lama tidak ditempati.
Makmun Murod, salah seorang warga, Selasa mengatakan, sebelum atap sekolah ambruk terdengar suara berderit saat diterjang angin kencang.
Dijelaskan, beberapa hari sebelumnya gedung yang atapnya ambruk sudah tidak digunakan lagi, karena dari atap gedung sering terdengar suara berderit dan membuat guru serta para orang tua wali murid kuatir.
Sehingga kegiatan belajar mengtajar para murid sekolah tersebut dipindah di gedung lama dan mushalla di kampung desa tersebut.
Usia gedung sekolah yang atapnya ambruk sebenarnya baru diperbaiki sekitar lima bulan lalu. Dibangun melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan pada 2012.
Gedung terdiri dari 4 ruang kelas dan 1 kantor dengan ukuran 8 X 23,5 meter. Sedangkan anggaran sebesar Rp184.109.550.
Namun karena diduga konstruksi atap bangunan jelek dan kayu yang digunakan dari glugu (kayu kelapa) masih muda, membuat atap tidak mampu menahan beban.
Di tambah lagi selama beberapa hari terakhir, hujan deras disertai angin kencang menerjang, sehingga membuat konstruksi makin tidak kuat menahan beban.
Koordinator PPK PNPM Kecamatan Lekok, Sura'i menyebutkan, gedung diresmikan dan mulai ditempati Oktober 2012.
"Atap yang ambruk 2 ruang kelas dan 1 kantor. Penyebabnya banyak faktor, termasuk alam," ujar Sura'i.
Sedangkan Sasmito, pendamping Tehnis PNPM Mandiri mengakui jika konstruksi atap secara keseluruhan dari gedung sekolah tersebut jauh dari sempurna.
"Memang kurang sempurna dan banyak aturan yang dilanggar. Saat pembangunan kami sudah sering memperingatkan, tapi masyarakat tetap ngotot. Dan kami sebagai fasilitator saat pengerjaan juga tidak dapat mengawasi sepenuhnya," tandas Sasmito.
Sementara Camat Lekok, Sundoro mengaku sudah mendapat laporan dari desa, dan akan segera memperbaiki atap gedung yang ambruk tersebut agar kegiatan belajar mengajar segera dapat dilangsungkan kembali. (*)
Editor: Slamet HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013