Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro, Jatim, akan mulai mengerjakan pembangunan 197 embung yang akan dimanfaatkan sebagai penyedia air baku di musim kemarau, baik yang dikerjakan secara swakelola maupun melibatkan rekanan pada awal April mendatang.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Dinas Pengairan Bojonegoro, Hefdi Taufik, Sabtu, mengatakan, rencana pembangunan 179 embung di berbagai wilayah di daerah yang biasa mengalami kekeringan masih dalam tahap perencanaan.
"Perencanaan pembangunan embung paling lambat akhir Maret sudah rampung, sehingga pembangunan embung sudah bisa berjalan pada awal April," jelas dia.
Yang jelas, lanjut dia, biaya pengerjaan pembuatan embung sudah dialokasikan di dalam APBD 2013, termasuk penambahan lima unit alat berat "backhoe" dan sebuah truk tronton yang dianggarkan sebesar Rp13,5 miliar.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Zaenal, menjelaskan, rencana pembangunan 179 embung itu, di antaranya sebanyak 75 embung dibangun secara swakelola dan lainnya dibangun dengan melibatkan rekanan.
"Manfaat truk tronton untuk mengangkut alat berat "backhoe" ke lokasi yang akan dibuat embung," tuturnya.
Lokasi embung yang dibangun, jelasnya, tersebar merata di seluruh Kecamatan, kecuali Kecamatan Kota dengan memanfaatkan tanah kas desa dan tanah negara "solo vallei werken" (SVW) yang sudah dibebaskan pada jaman Belanda.
"Penambahan lima unit alat berat "backhoe" dan truk tronton untuk menambah dua unit "backhoe" yang sudah dimiliki sebelumnya," paparnya.
Ia merinci, luas embung yang dibangun masing-masing berkisar 0,50 hektare-1 hektare, dengan daya tampung berkisar 12 ribu-40 ribu meter kubik/embung. "Biaya pembuatannya rata-rata Rp200 juta/embung," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pemkab berencana membangun 1.000 embung yang akan dilaksanakan secara bertahap, sebagai langkah mengantisipasi kesulitan air bersih yang dialami juga kesulitan air irigasi pertanian, pada musim kemarau.
"Kami optimistis mampu merealisasikan pembangunan 1.000 embung dalam waktu lima tahun, apalagi sekarang ini sudah ada 100 embung yang sudah terbangun," ucapnya, menambahkan.
Tidak hanya itu, Bupati Bojonegoro, Suyoto, menyatakan, pembangunan embung yang sudah berjalan tidak hanya mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga, tapi juga bermanfaat sebagai ajang lokasi warga lokal.
"Ketika kemarau embung-embung yang sudah terbangun banyak dikunjungi warga untuk berekreasi karena masih ada airnya," jelas dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013