Bojonegoro - Permukaan air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro, Jatim, di bawah siaga banjir dengan ketinggian air di Bojonegoro 12,25 meter, tetapi di wilayah Tuban, Lamongan dan Gresik statusnya masih siaga banjir. "Bengawan Solo di daerah hilir Jatim akan berangsur-angsur surut, sebab di daerah Bengawan Solo hulu Jateng dan Ngawi tidak terjadi banjir," kata Kasi Operasi Unit Pelalaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, Selasa. Data di posko setempat, ketinggian air Bengawan Solo Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu dari Kota Bojonegoro, juga jauh di bawah siaga banjir dengan ketinggian 23,36 meter (siaga I 29,00 meter), pukul 18.00 WIB. Begitu pula, ketinggian air di Babat Lamongan juga turun di siaga II dengan ketinggian air 7,76 meter, yang semula statusnya siaga III. Namun, ketinggian air di Plangwot, Kecamatan Laren Lamongan dalam waktu bersamaan statusnya masih siaga III dengan ketinggian air 5,63 meter dan di Karanggeneng Lamongan 4,25 meter (siaga II) dan di Kuro Gresik 2,17 meter (siaga III). "Sudetan Plangwot-Sedayulawas ke Laut Jawa berfungsi normal mampu mengalirkan debit puncak banjir sekitar 600 meter kubik per detik," jelas dia. Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Machmuddin menambahkan, dapur umum yang dibuka di sejumlah lokasi pengungsian semuanya sudah ditarik, karena para pengungsi korban banjir di wilayahnya sudah kembali ke rumah. "Tapi posko kesehatan yang didirikan di sejumlah lokasi masih buka untuk melayani masyarakat," tuturnya. Sesuai data di BPBD, banjir luapan Bengawan Solo merendam 114 desa yang tersebar di 13 kecamatan di antaranya Kecamatan Kota, Trucuk, Dander, Balen, Kalitidu, Dander, Kanor dan Baureno. Warga yang terdampak sebanyak 5.069 kepala keluarga (KK), di antaranya sebanyak 4.876 jiwa mengungsi. Banjir juga merendam areal tanaman padi seluas 4.390 hektare, palawija 569 hektare, juga prasarana dan sarana umum lainnya, termasuk jalan desa. "Kerugian kami perkirakan mencapai Rp4,9 miliar lebih dengan kerugian terbesar rusaknya tanaman padi," jelas Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Suhadi. Meski banjir di Bojonegoro mulai surut, Polsek Baureno melaporkan, seorang warga Desa Trojalu, Kecamatan Baureno, Ali Gotopan Gasa Alia (13), ditemukan tewas tenggelam dijalanan paving di desa setempat yang terendam air banjir luapan Bengawan Solo, Selasa sekitar pukul 17.00 WIB. "Kemungkinan korban yang sedang bermain-main bersama teman-temannya terpeleset kemudian masuk ke sawah," jelas seorang anggota Polsek di Kecamatan Baureno. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013