Jakarta (Antara) - Anggota DPR Komisi I dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Nurul Arifin menilai bahwa pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang masalah Lapindo tidak bertujuan menyerang Partai Golkar. "Menurut kami setelah berkoordinasi dengan Pak Ketua Umum (Abu Rizal Bakrie-red), kelihatannya Pak SBY hanya sekadar mengingatkan," kata Nurul ketika ditemui di Gedung Nusantara I MPR/DPR di Jakarta, Jumat. Dia juga mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie justru berterimakasih kepada Presiden karena Presiden SBY sudah memberi perhatian khusus terhadap persoalan Lapindo. Nurul menambahkan pihaknya menyadari bahwa pada 2013 yang merupakan tahun politik menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden, suasana politik cenderung "ramai", namun partainya tidak ingin "terbawa arus". "Kami tetap harus berkepala dingin. Kami sebagai bagian dari koalisi pemerintah tentunya harus bersama-sama sampai akhir Pak SBY menjabat pada 2014," ujarnya. Dia menekankan Partai Golkar menilai positif pernyataan Presiden SBY tentang masalah pembayaran ganti rugi kepada korban lumpur Lapindo dan meyakini hal itu tidak mengandung "muatan politik" ataupun bertujuan menyerang Partai Golkar. "Kami tidak berpikir negatif karena kami tidak ingin terjebak dalam pertarungan 'adu domba'. Kami juga tetap ingin menjadi partai yang cerdas dalam melihat suasana. Tidak ingin memperkeruh, Golkar menanggapi pernyataan Presiden dengan baik," kata Nurul. "Presiden berbicara tentang hal ini (Lapindo) dengan konteks nasional karena ini kasus nasional, jadi bukan 'party to party' (antar partai-red)," lanjutnya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013