Bojonegoro - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilyah Bengawan Solo di Bojonegoro Kosjanto menyatakan banjir luapan Bengawan Solo di hilir Jatim masih berpeluang terjadi hingga akhir Maret. "Peluang banjir besar Bengawan Solo, masih mungkin terjadi, karena musim hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi hingga akhir Maret," katanya di Bojonegoro, Senin. Tapi, lanjut dia, banjir luapan Bengawan Solo di hilir Jatim akan besar kalau secara bersamaan di daerah hulu Jateng terjadi hujan dengan intentisitas tinggi juga di Kali Madiun dan Ngawi ditambah hujan lokal. "Kalau hanya hujan lokal, banjir yang terjadi tidak akan besar," ujarnya. Mengantisipasi kemungkinan ancaman banjir Bengawan Solo itu, menurut dia, pihaknya sudah melakukan langkah darurat yaitu memperbaiki sejumlah tanggul yang jebol, juga tebing rusak, akibat banjir luapan Bengawan Solo dan anak sungainya awal Januari lalu. Lokasi kerusakan tanggul, jelas dia, selain di Bojonegoro, juga di Tuban, termasuk tebing longsor yang terjadi di sejumlah lokasi. "Perbaikan dararut dilakukan dengan memasang karung yang diisi tanah atau pasir, bekerja sama dengan warga di daerah lokasi tanggul jebol," katanya. Sementara ini, menurut petugas di Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro, di bawah siaga banjir dengan ketinggian 11,15 meter, Senin pukul 09.00 WIB. Sedangkan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota dalam waktu bersamaan juga hanya 23,90 meter, jauh di bawah siaga banjir dan di daerah hulu Jateng, juga Kali Madiun dan Ngawi, aman tidak terjadi banjir. "Posisi ketinggian air di Tuban, Lamongan hingga Gresik, juga dibawah siaga banjir," kata dia. Meski kondisi sungai tepanjang di Jawa itu aman, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, pihaknya tetap membuka posko bersama dengan melibatkan berbagai instansi terkair dalam menghadapi ancaman bencana. "Ancaman bencana yang kita hadapi, tidak hanya banjir, tapi juga bencana lainnya, seperti angin kencang," kata Sekretaris BPBD, MZ. Budi Mulyono.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013