Surabaya - Pelaku industri periklanan di Jawa Timur berkomitmen mengutamakan estetika tata kota di kabupaten/kota di provinsi ini, guna menciptakan iklim usaha periklanan yang kondusif dan berkembang.
Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Jatim Periode 2012-2016, Haries Purwoko mengemukakan, komitmen tersebut diupayakannya agar pebisnis periklanan di Jatim mampu memilih lokasi yang tepat saat memasang papan iklan dan media lainnya.
"Kami yakin, cara itu tidak akan merugikan masyarakat yang selama ini menjadi penikmat iklan," ujarnya di Surabaya, Senin.
Bahkan, optimistis dia, upaya tersebut juga menyelamatkan masyarakat Jatim khususnya para pengguna jalan, mengingat ada sejumlah iklan yang dipasang di beberapa titik potensial dan lokasinya di pinggir jalan.
"Selain itu, kami mengimbau agar pebisnis iklan selalu memperhatikan kaidah pemasangan iklan. Buatlah kalimat iklan yang baik dan tidak membingungkan masyarakat," ulasnya.
Di sisi lain, mengenai realisasi pendapatan iklan, tambah dia, selama tahun 2012 mampu mencapai Rp11,9 triliun. Besaran tersebut menyumbang kontribusi 10 persen terhadap total pendapatan belanja iklan secara nasional yang mencapai Rp119 triliun.
"Untuk pengembangan bisnis iklan di Jatim pada tahun ini, kamipun siap melakukan pembinaan terhadap pengusaha periklanan lokal, sehingga mereka dapat menjadi pengusaha yang berwawasan global," tukasnya.
Pada masa mendatang, harap dia, pelaku bisnis periklanan di Jatim bisa menjadi solusi bagi industri periklanan guna menghadapi tantangan dunia periklanan di pasar global.
"Selain itu, mereka semakin memiliki inovasi dan kreasi yang tinggi serta setia terhadap kearifan lokal," katanya.
Dalam kepengurusannya di P3I Jatim, lanjut dia, pihaknya memiliki beberapa poin sebagai prioritas keorganisasian seperti mewujudkan pelatihan ataupun sekolah periklanan. Kemudian, memberdayakan potensi periklanan lokal yang sesuai dengan tuntutan industri komunikasi pemasaran dunia.
"Melalui P3I kami ingin membangun sinergi dan harmonisasi dengan pemerintah daerah dalam menciptakan regulasi yang menguntungkan bagi pebisnis periklanan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013