Pamekasan - Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dikawal melalui pendekatan kesejahteraan dan keadilan, kata mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa. "Tanpa melalui dua pendekatan ini, maka yang akan terjadi adalah ketimpangan," kata Khofifah saat menjadi pembicara dalam seminar bertema ""Jawa Timur sebagai Penyangga Stabilitas Ekonomi Nasional; Implementasi Pengembangan Kebijakan-Kebijakan Ekonomi Strategis" di Universita Islam Madura (UIM) Pamekasan, Sabtu. Dalam kesempatan itu Khofifah mengungkapkan, realitas sosial yang terjadi di negeri ini selama ini, pendekatan kesejahteraan rakyat cenderung diabaikan dan demikian pula dengan rasa keadilan masyarakat. Ia mencontohkan seperti dalam bidang ekonomi. Menurut Khofifah, pertumbungan ekonomi, di Indonesia, termasuk di Jawa Timur, memang cenderung mengalami peningkatan. Akan tetapi, kondisi ini berbanding terbalik dengan angka kesejahteraan masyarakat. "Karena yang diutamakan adalah pada sisi ekonomi makro dan kurang memperhatikan sisi ekonomi rakyat yang sebenarnya," kata dia. Demikian juga dengan masalah hukum. Ia mencontohan kasus pencurian sandal jepit dengan AAL remaja berusia 15 tahun, siswa SMK Negeri 3 Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang terancam hukuman lima tahun penjara karena mencuri sandal jepit. Sedangkan vonis pelaku dugaan korupsi, Angelina Sondakh justru lebih ringan dari pelaku pencurian sandal, yakni 4,5 tahun penjara. Padahal, yang bersangkutan telah terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan menerima uang dari Grup Permai sebanyak Rp2,5 miliar dan 1,2 juta dollar Amerika. Sedangkan AAL hanya mencuri sandal jepil yang nilainya tidak seberapa. "Makanya, rasa keadilan harus ditegakkan di negeri ini. Pendekatan keadilan dan kesejahteraan masyarakat inilah yang harus diutamakan dalam membangun negeri ini," kata Khofifah. Dalam bidang ekonomi, pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengoptimalkan peran koperasi, sebagai salah satu bentuk ekonomi rakyat. Koperasi kata dia, harus menjadi tulang punggung ekonomi dalam sistem tanaman masyarakat yang menganut demokrasi. Ia menuturkan, di sejumlah negara besar dan maju, pengembangan ekonomi melalui koperasi justru kini mulai dikembangkan. "Di beberapa negera maju, semisal Ingris dan Amerika, justru kini banyak yang telah mengembangkan jenis usaha keuangan melalui koperasi. Demikian juga di Singapura, di sana koperasinya sudah luar biasa," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013