Gresik - Sedikitnya 516 penumpang kapal menuju Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang sempat tertahan selama dua pekan di pelabuhan, diangkut menuju pulau itu menggunakan kapal bantuan KM Kirana III, Rabu.
Kepala Seksi Administrator Kepelabuhanan (Adpel) Gresik, Nanang Afandi, mengatakan, diangkutnya ratusan penumpang menuju Pulau Bawean karena kondisi cuaca sudah semakin membaik, khususnya di Laut Jawa.
"Tinggi gelombang di Laut Jawa sudah semakin membaik, dari awalnya tujuh meter kini turun menjadi tiga meter, sehingga penumpang yang sebelumnya tertahan selama dua pekan sudah kita angkut semua," katanya.
Dikatakannya, kondisi cuaca yang membaik diharapkan bisa berlangsung terus, sehingga puluhan kapal dan ratusan penumpang yang sempat tertahan selama dua pekan di Pelabuhan Gresik bisa berangsur melakukan pelayaran kembali.
"Dari hasil pantauan BMKG Perak Surabaya, ketinggian air laut kini sudah berkisar antara 3 sampai 4 meter dan diperkirakan akan berlangsung selama sepekan kedepan," katanya.
Nanang menjelaskan, total penumpang yang sempat tertahan di Pelabuhan Gresik akibat gelombang tinggi sebanyak 1076 orang, namun separuhnya sudah diangkut tadi pagi, kemudian disusul sore ini sebanyak 516 penumpang.
"Pagi tadi pelayaran sudah dilakukan menggunakan KM Satya Kencana dan membawa 540 penumpang dengan tujuan Bawean dengan harga tiket sebesar RP125 ribu rupiah," katanya.
Ia mengatakan, diangkutnya ratusan penumpang itu karena Pemkab Gresik sengaja mendatangkan dua kapal bantuan, sebab kapal yang biasanya beroperasi yakni KM Ekpress Bahari IC tidak mampu berlayar karena hanya mampu berlayar dengan gelombang maksimal 2 meter.
"Dua kapal bantuan itu merupakan kapal yang berangkat dari Surabaya untuk menuju Kumai Kalimantan Selatan, namun dialihkan sementara untuk mengangkut penumpang Bawean yang tertahan," katanya.
Sebelumnya, penumpang Bawean sempat protes ke DPRD Gresik dan mendesak pemkab untuk menyediakan kapal bantuan guna mengangkut ratusan penumpang yang tertahan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013