Kediri - Dokter yang merawat korban kebakaran di sebuah warung makan yang menewaskan pemilik warung di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, Jawa Timur, menyebut luka yang diderita para korban cukup serius.
Dokter jaga di RS Bhayangkara Kediri, dr Wahyudi, Selasa, mengatakan, kondisi ketiga korban mengalami luka bakar akibat musibah itu. Mujianti (48) mengalami luka bakar sampai 50 persen, sementara dua korban lainnya yaitu Wasini atau yang akrab disapa Mbok Ni (70) 20 persen, dan Seger (48) 9 persen.
"Yang paling parah Mujianti. Ia saat ini masih kritis dan kami merawatnya di ruang intensif. Sementara, dua korban lainnya menjalani perawatan biasa," katanya mengungkapkan.
Pihaknya juga masih berupaya menolong para korban. Mereka diberikan obat-obatan untuk luka bakar dan cairan infus. Untuk sementara, mereka juga akan tinggal di rumah sakit guna pemulihan tubuh pascakejadian kebakaran itu.
Sementara itu, Seger ditemui di rumah sakit mengaku kondisi tubuhnya saat ini masih sakit. Ia menderita luka bakar di kaki sebelah kanan dan bagian tangan kanan.
Ia mengatakan, saat kejadian ia baru saja masuk ke dalam warung. Ia memesan makanan dan minuman kepada Mbok Ni. Ia pun baru makan dua sendok sebelum akhirnya ada kebakaran itu.
"Saya masih makan dua sendok. Nasi pun belum habis ketika kebakaran itu terjadi," katanya.
Ia mengatakan, saat kejadian memang pemilik warung, Mujianti sedang mengisi bensin di botol. Sebagian bensin itu masih di jerigen. Saat itu, terdapat dirinya, Muridun (70), dan dua penjual di warung itu.
"Saat itu, Pak Muridun sedang merokok, sementara bensin ada yang tercecer. Pak Muridun membuang rokok ke lantai, lalu api langsung menyulut," katanya.
Sebelumnya, terjadi kebakaran besar di warung makan tepatnya di warung yang dikelola oleh Mujianti. Akibat kebakaran itu, seorang warga meninggal dunia, yaitu Muridun. Pria yang juga pensiunan dari Kementerian Agama Kabupaten Kediri itu meninggal terbakar di dalam warung. Jenazahnya dirawat di rumah sakit, dan saat ini keluarga masih memproses untuk pemulangan jenazah sebelum dimakamkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013