Surabaya - Sejumlah cabang olahraga yang gagal meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012, berpeluang masuk program pemusatan latihan daerah jangka panjang yang digelar KONI Jawa Timur pada 2013.
Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung di Surabaya, Senin, mengatakan perolehan medali emas tidak lagi menjadi acuan utama untuk memasukkan cabang olahraga di puslatda, tetapi ada faktor lain yang menjadi pertimbangan.
"Kalau acuannya semata-mata medali emas PON 2012, pembinaan olahraga tidak akan maksimal, karena masih ada beberapa cabang olahraga yang sebetulnya punya potensi bagus untuk ditingkatkan prestasinya," katanya.
Pada PON 2012 di Riau, setidaknya ada 18 cabang olahraga yang gagal menyumbangkan medali emas, termasuk beberapa cabang unggulan seperti renang, gulat, taekwondo, dan paralayang.
Jika mengacu pada regulasi puslatda sebelumnya, 18 cabang olahraga gagal medali emas itu dipastikan langsung terdegradasi dari program puslatda.
Akan tetapi, kepengurusan KONI Jatim periode 2012-2016 di bawah pimpinan Erlangga Satriagung melakukan perombakan pada format puslatda dengan melibatkan tim khusus.
"Kami akan melakukan evaluasi lebih dulu terhadap cabang olahraga yang gagal medali emas sebelum diusulkan masuk puslatda. Seperti renang yang seharusnya menjadi lumbung emas, tapi justru gagal total di Riau," kata Erlangga.
Keterpurukan prestasi renang menjadi perhatian utama pengurus KONI Jatim, karena beberapa perenang yang tergabung di tim PON 2012 masih berusia muda dan potensial untuk ditingkatkan prestasinya.
Cabang renang hanya meraih delapan medali perak dan tujuh perunggu di Riau, jauh menurun dibandingkan dengan PON XVII/2008 yang menyumbangkan 16 emas.
"Kami melihat renang masih salah satu cabang olahraga potensial untuk meraih medali emas, sehingga akan dievaluasi lagi penyebab kegagalan tersebut, apakah ada faktor nonteknis atau lainnya," katanya.
Erlangga mengatakan format baru Puslatda Jatim sedang digodok tim KONI dan direncanakan mulai dilaksanakan sekitar Maret atau April 2013. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013