Jakarta - Mata uang rupiah pada Jumat pagi terapresiasi 30 poin menyusul beberapa data eksternal yang dinilai positif oleh pelaku pasar uang. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Jumat pagi bergerak menguat 30 poin menjadi Rp9.655 dibanding posisi sebelumnya senilai Rp9.685 per dolar AS. "Pergerakan nilai tukar rupiah berbalik positif setelah merespon data China yang positif sehingga memberikan harapan akan berlanjutnya pemulihan ekonomi global," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta. Ia menambahkan, apresiasi rupiah terhadap dolar AS juga didukung oleh sentimen perkembangan di Timur Tengah setelah Iran mengumumkan akan melakukan latihan militer di Selat Hormuz. "Sentimen itu membawa kenaikan harga minyak dunia sehingga memicu peralihan dari dolar AS dan juga berdampak pada reli saham-saham di sektor komoditas," ujar dia. Ia menambahkan, sentimen dari Eropa juga cukup positif dimana indeks kepercayaan konsumen Perancis dan kepercayaan bisnis Italia menunjukkan kenaikan. "Rupiah pun secara tidak langsung terkena dampak positifnya," kata dia. Pengamat pasar uang dari Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, untuk rupiah ada potensi kembali menguat terhadap dolar AS, peningkatan nilai tukar itu didukung juga oleh intervensi ditengah pasar yang relatif sepi pada hari ini. "Untuk rupiah masih ada potensi penguatan, tanpa intervensi rupiah akan terus melemah lebih dalam lagi," kata dia. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012