Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus menyuplai data citra satelit sebagai dasar percepatan penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Sejak bencana mulai terjadi, kami sudah menyiapkan dan terus menyuplai data citra satelit. Data tersebut kami distribusikan ke BNPB dan juga lembaga lain yang berwenang, seperti BMKG, BIG, dan lainnya," kata Kepala BRIN Arif Satria dalam pernyataan dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Dukungan data tersebut juga disampaikan Kepala BRIN Arif Satria juga dalam Rapat Tingkat Menteri Tindak Lanjut Arahan Presiden RI terkait Percepatan Penanganan Bencana, yang digelar di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), bersama kementerian dan lembaga terkait pada Rabu (17/12).

Arif menjelaskan, penyediaan dan distribusi data citra satelit dilakukan secara berkelanjutan sejak awal terjadinya bencana.

Data tersebut disuplai kepada lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan dalam penanganan bencana, guna mendukung pemetaan wilayah terdampak dan pengambilan keputusan di lapangan.

Menurutnya, hingga saat ini BRIN masih melakukan analisis lanjutan terhadap data citra satelit. Analisis tersebut tidak hanya digunakan untuk tahap tanggap darurat, tetapi juga menjadi dasar penting dalam perencanaan rekonstruksi dan pemulihan pascabencana.

"Saat ini kami terus menganalisis data karena kami memiliki control room, dan fokus berikutnya adalah memastikan data dasar yang kami analisis dapat digunakan untuk mendukung rekonstruksi," tuturnya.

Dalam mendukung proses tersebut, BRIN juga akan mengerahkan teknologi drone dengan jangkauan hingga 100 kilometer, termasuk drone yang dilengkapi radar ground penetration. Teknologi itu memungkinkan pendeteksian objek hingga kedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah.

"Drone ground penetration radar ini dapat mendeteksi benda di bawah permukaan tanah, termasuk kemungkinan keberadaan korban atau jenazah,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, BRIN turut berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan serta kementerian dan lembaga terkait lainnya untuk menyusun data tematik berbasis citra satelit.

Data tersebut dibutuhkan sebagai dasar perencanaan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak bencana.

Tidak hanya pada aspek data dan teknologi, BRIN juga memberikan dukungan langsung melalui penyediaan arsenum atau air siap minum. Arif menyebutkan, BRIN telah mengirimkan unit pengolahan air yang mampu mengolah air banjir dan air berlumpur menjadi air siap minum dengan kapasitas 10 ribu liter per hari.

Ia berharap, seluruh dukungan berbasis riset dan inovasi yang diberikan BRIN dapat memberikan manfaat nyata bagi percepatan penanganan serta pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025