Kementerian Agama melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Jawa Timur melaksanakan tes Deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap keluarga jamaah haji asal Kabupaten Malang yang dinyatakan hilang (ghoib) pada operasional haji 2025.

Kasubdit Transportasi dan Perlindungan Jemaah Haji Reguler Ditjen PHU Sri Darfatihati menegaskan bahwa Tes DNA ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan kemanusiaan bagi keluarga jamaah haji.

“Pelaksanaan Tes DNA ini merupakan amanat Menteri Agama agar jamaah yang dinyatakan hilang segera mendapatkan kejelasan. Upaya ini dilakukan dengan mencocokkan spesimen keluarga dengan sejumlah jenazah di Arab Saudi yang hingga kini belum teridentifikasi,” ujar Sri dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.

Adapun tes DNA di wilayah Jawa Timur, kata dia, dilakukan untuk jamaah asal Kabupaten Malang bernama Sukardi, yang dinyatakan hilang.

Bagi keluarga Sukardi, lanjutnya, tes DNA dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) oleh tim Bidlab DNA Rolabdokkes Pusdokkes Mabes Polri.

Ia juga menyampaikan bahwa kontrak perlindungan asuransi jemaah haji masih berlaku hingga Februari 2026.

"Pada operasional haji 2025, tercatat tiga jamaah haji Indonesia yang hingga kini belum diketahui keberadaannya, salah satunya Sukardi, jamaah asal Kabupaten Malang. Dua jamaah lainnya berasal dari Palembang dan Banjarmasin," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Malang Abdul Salam yang mendampingi langsung keluarga jamaah, menyampaikan bahwa seluruh ikhtiar pencarian terhadap Sukardi telah dilakukan secara maksimal sejak dinyatakan hilang di Makkah pada 29 Mei 2025.

“Jamaah telah sah menunaikan ibadah haji karena telah dibadalkan. Proses pencarian dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Perlindungan Jemaah (Linjam) sejak puncak haji hingga seluruh jemaah kembali ke Tanah Air," katanya.

Selain itu, ia menambahkan, jika tes DNA kepada ahli waris dilaksanakan sebagai upaya lanjutan agar keluarga mendapatkan kejelasan.

Dalam kesempatan yang sama anak ketiga Sukardi, bernama Amin Nuruddin berharap agar proses ini dapat memberikan kepastian bagi keluarganya.

“Kami mohon doa yang terbaik untuk ayahanda,” kata Amin yang hadir langsung di AHES untuk mengikuti Tes DNA dengan metode dental melalui pemeriksaan mulut dan gigi.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025