Dua inovasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yakni Jagoan Tani dan I-Care berhasil meraih penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Tahun 2025 Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Kami bersyukur inovasi Banyuwangi terus mendapatkan apresiasi positif, baik dari pemerintah pusat maupun Provinsi Jatim, dan prestasi ini semakin memotivasi kami untuk menghadirkan pelayanan publik yang prima," kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Inovasi Jagoan Tani menyabet predikat Top 9 Outstanding Public Service Innovations 2025, sementara inovasi I-Care meraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik.
Dia menjelaskan bahwa inovasi Jagoan Tani itu hanya diberikan kepada sembilan inovasi terbaik dari ratusan inovasi yang ikut berkompetisi tahun ini.
"Penghargaan ini menjadi kado indah bagi masyarakat Banyuwangi jelang peringatan Harjaba (Hari Jadi Banyuwangi) ke-254. Ini sekaligus melengkapi pencapaian, setelah kembali ditetapkan sebagai Daerah Terinovatif se-Indonesia untuk ke-8 kalinya oleh Kemendagri," kata Wabup Mujiono.
Menurut dia, Jagoan Tani adalah program inkubasi anak-anak muda daerah yang memiliki keinginan besar untuk berkecimpung pasa sektor pertanian. Setiap tahunnya, Jagoan Tani diikuti ratusan anak muda yang telah memiliki rintisan usaha untuk lebih mengembangkan bisnisnya.
Mereka juga dikoneksikan dengan perbankan, jaringan dunia usaha hingga difasilitasi stimulus modal untuk pengembangan usahanya.
"Dari Jagoan Tani lahir sekitar 4.000 wirausaha muda di sektor agribisnis, mereka berbekal ilmu yang didapatkan selama inkubasi, dan peserta juga mampu menjalankan usaha di sektor pertanian secara lebih modern," tutur Mujiono.
Sedangkan program I-Care, kata dia, merupakan inovasi yang memfasilitasi rujukan cepat pasien stroke sehingga meningkatkan angka keberhasilan penanganan di periode emas, yakni sebelum 4,5 jam sejak serangan awal.
"Tujuannya mempercepat pasien tiba di rumah sakit, karena dengan penanganan tepat di masa periode emas, untuk mengurangi risiko cacat permanen hingga kematian pada penderita," kata Wabup Mujiono.
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025