Kediri - Dinas Kesehatan Kota Kediri, mengirimkan sampel makanan berupa mi pangsit yang diduga menjadi penyebab keracunan yang menimpa lebih dari 97 pasien baik anak maupun dewasa. "Kami sudah mengambi sampel dan sudah kami kirimkan untuk pemeriksaan laboratorium di Surabaya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Rabu malam. Ia mengatakan, sampel dikirimkan malam ini juga ke Surabaya. Namun, untuk mengetahui hasilnya memerlukan waktu yang cukup lama, paling cepat tiga hari dan maksimal satu pekan. "Kami menunggu hasilnya untuk kepastian penyebab keracunan tersebut. Kami sudah kirimkan sampel," ucapnya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang ditemui di RS Baptis, Kota Kediri, tempat para pasien dirawat mengatakan kejadian keracunan ini adalah musibah, tanpa ada unsur kesengajaan. "Mungkin panitia ingin memberikan menu yang berbeda, sehingga memberikan pangsit. Karena peserta banyak, mungkin masaknya malam dan dimasukkan ke dalam plastik," katanya. Musibah keracunan itu menimpa anak-anak tingkat sekolah dasar se-Kecamatan Pesantren, Kota Kediri yang datang dalam rangkaian acara Natal yang diselenggarakan oleh para guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen. Kegiatan itu diselenggarakan di gedung Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kecamatan Pesantren dan diikuti sekitar 400 tamu yang terdiri dari anak-anak dan orang tua. Saat itu, panitia memberikan makanan berupa mi pangsit yang dibungkus, dan mereka makan di rumah. Namun, mi itu ternyata beracun, sehingga mereka mengalami keracunan. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012