Surabaya - Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk Dwi Soetjipto mengatakan bahwa rencana "strategic holding" BUMN semen dengan membentuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bertujuan memperkuat fondasi bisnis dan sinergi di lingkungan Semen Gresik Group. Dihubungi wartawan dari Surabaya, Senin, Dwi Soetjipto menjelaskan, pembentukan holding sebagai bentuk respon terhadap perkembangan dunia bisnis, khususnya persaingan di industri semen yang semakin ketat. "BUMN persemenan harus melakukan optimalisasi kinerja, pelayanan dan kualitas pengelolaan bisnis. Semen Gresik Group yang terdiri atas PT Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa melakukan transformasi korporasi menjadi Semen Indonesia," katanya sebelum bertolak menuju Vietnam. Keberangkatan Dwi Soetjipto bersama direksi PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa ke Vietnam untuk meninjau dan memantapkan rencana ekspansi perseroan ke negara tersebut. Menurut ia, nama Semen Indonesia dipakai sebagai holding, karena mencerminkan ambisi BUMN persemenan untuk menguasai pasar nasional dan regional. Nama Semen Indonesia juga sekaligus mencerminkan kebanggaan nasional, sehingga tidak terkesan satu perusahaan di bawah perusahaan lainnya. "Nama tersebut merangkul karakteristik nasional dari ketiga perusahaan pelaksana, yakni Semen Tonasa, Semen Padang dan Semen Gresik," tambahnya. Dwi menambahkan, strategi holding akan memisahkan fungsi operasional dan holding, karena selama Semen Gresik Group masih sebatas fungsional holding, dengan Semen Gresik menjadi induk sekaligus pemain yang memproduksi dan memasarkan semen. "Ke depan, ketiga pemain tersebut akan menjadi 'operating company' berada di bawah payung PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dengan demikian, pengelolaan bisa menjadi lebih fokus. Semen Padang makin kuat, Semen Tonasa kian hebat dan Semen Gresik tambah kokoh," tambahnya. Nantinya, lanjut Dwi, ketiga perusahaan itu tetap diberi kebebasan berinovasi mengembangkan pasar sesuai dengan karakter dan konteks masing-masing perusahaan. Terkait kompetisi semen, Dwi Soetjipto mengatakan, BUMN semen menghadapi persaingan tidak hanya dari perusahaan dalam negeri, tetapi juga pemain semen luar negeri yang melakukan ekspansi di Indonesia. Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Tonasa Andi Unggul Attas menambahkan, integrasi bisnis melalui Semen Indonesia akan membuat rencana dan gerak bisnis perusahaan masuk dalam skala ekonomi, karena dilakukan secara terpadu. Menurut ia, sinergi dalam lingkungan perusahaan bisa menciptakan sistem pendukung untuk mewujudkan efisiensi sekaligus efektivitas dalam operasi bisnis. Nilai dan budaya perusahaan juga bisa selaras untuk mewujudkan perusahaan semen berkelas global. "Sejak awal saya ngotot bahwa Semen Indonesia harus mampu menjadi payung yang melindungi masing-masing perusahaan dan harus bisa menjadi akselerator ekonomi daerah. Saya yakin dengan terbentuknya Semen Indonesia, Semen Tonasa akan lebih kuat sehingga bisa berkontribusi lebih besar lagi terhadap ekonomi daerah," ucapnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012