Surabaya - Yayasan Sentuhan Kasih Bangsa (YSKB) sukses mengentas 29 wanita tuna susila kompleks lokalisasi Bangunsari Surabaya dan beralih ke profesi baru sebagai pekerja wanita pada umumnya. Ketua YSKB, Lianggono Tejo Buntoro mengatakan pengentasan ini sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sangat gencar mengentas wanita-wanita tuna susila dan kembali ke jalan yang benar. "Kami sangat mendukung program pemerintah itu. Pertobatan para WTS ini hasil dari pelatihan yang diberikan oleh YSKB," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat. Ia menjelaskan, para WTS ini telah melewati empat kali pelatihan sejak November 2012. "Sebenarnya ada 57 WTS yang mengikuti pelatihan dan berhasil lulus, namun baru 29 orang yang menyatakan tobat dan akan berhenti," kata Lianggono. Selanjutnya, terhadap 29 orang WTS tersebut, pihak YSKB akan memberikan pendampingan selama tiga bulan. Hal itu untuk mencegah para WTS kembali lagi ke "dunia hitam". Selama kurun waktu 3 bulan ini, YSKB melakukan pendampingan serta memberi biaya hidup agar dapat sedikit tertopang ekonominya. Ia juga menyebut waktu tiga bulan dilakukan pendampingan adalah lebih dari cukup. Menurut dia, berdasarkan penelitian untuk merubah kebiasaan seseorang, hanya diperlukan waktu selama 21 hari. "Mereka kan sudah ada niatan untuk tidak kembali lagi sebagai WTS. Kami rasa waktu 3 bulan itu lebih dari cukup," papar dia. Di samping itu, program ini turut mendapat dukungan dari Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim. Kepada WTS yang sudah tobat ini juga diberikan modal sebesar Rp3 Juta untuk berwirausaha. "Selama pelatihan mereka diajarkan tata boga, tata rias dan tata niaga. Tapi banyak di tata boga. Kami berharap, 29 WTS ini memberi inspirasi kepada rekannya agar ikut bertobat," katanya. Sementara itu, sebagai tanda keluarnya 29 WTS dari pekerjaannya, digelar acara pelepasan disaksikan rekan-rekan seprofesinya. Diharapkan, dengan menyaksikan pelepasan tersebut, tidak sedikit WTS lain ikut keluar dan bekerja secara halal. "Kami berharap ke depan akan bertambah jumlah WTS yang bersedia beralih profesi. Kepada mereka yang belum mau beralih, tetap kami beri pelatihan untuk bekal ketika sudah tidak menjadi WTS lagi," ucap Humas Gereja Mawar Sharon yang merupakan afiliasi dari YSKB, Juely. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012